Asumsi

21:12:00

Kembali berkelut dengan perkuliahan. Ya saya memang sudah sepuh di kampus tapi tetap saja harus kuliah. Kadang saya mengeluh dalam hati kenapa dosen-dosen di kampus saya harus memberikan abjad ke 3, 4 atau bahkan 5 di akhir perkuliahan. Apa salah saya sehingga saya harus membayar satu semester lagi demi mendapat huruf A dalam kartu hasil studi saya? Saya sudah berjuang sedari awal semester demi mendapat nilai terbaik, tapi kenapa dosen itu tega memberikan nilai seenaknya. Apa mereka pernah mengalami kesulitan dalam dunia perkuliahan mereka dahulu sehingga sekarang mereka menjadikan saya dan mahasiswa yang lain korban. Asumsi? Yes, saya sedang berasumsi dan mungkin saja asumsi saya benar tapi hari ini seorang bapak dosen yang lain menyadarkan saya kalau asumsi tidak selamanya benar. Tidak selamanya dosen sentimen dengan mahasiswanya atau seperti asumsi saya di atas tadi, menjadikan mahasiswa 'korban' dosen tersebut supaya mahasiswa tersebut bisa merasakan kesulitan yang dosennya pernah rasakan. Tidak selamanya asumsi tersebut benar. Mungkin saja mahasiswa yang diajarnya mengumpukan tugas dengan label yang-penting-selesai-tepat-waktu-ngga-peduli-benar-atau-salah. Nah prinsip ini mungkin yang menjadikan sang dosen tidak mau meluluskan mahasiswa yang seperti ini karena as you know, ada dosen yang ngga peduli namanya prinsip tugas-yang-penting-selesai. Dosen butuh mahasiswa yang punya prinsip selesai tepat waktu dan hasilnya oke. Intinya memenuhi kriteria yang disyaratkan dosen tersebut. Now, masih mau berasumsi?

You Might Also Like

0 comments

Give Me Your Comment