I'm too Happy

00:18:00

Kemarin adalah hari yang paling bersejarah dalam hidupku. Bertemu dengan seseorang yang sudah lama ingin aku temui. Aku perlu menunggu berbulan-bulan untuk bertemu dengannya.

Pacar?

Bukan. Dia adalah seseorang yang sudah kuanggap ayahku sendiri. Dia sosok yang sangat kukagumi. Ketulusan hatinya untuk menjadi ayah untuk anak-anak muda sangat luar biasa. Baru kali ini kutemui seseorang yang rela membagi hidup, uang dan makanananya untuk orang lain tanpa minta dibalas. Ketika menemui sosoknya dan mendengar ceritanya lagi, hatiku pun melonjak kegirangan. Rasanya aku  tidak hanya ingin bersalaman dengan dia tetapi aku juga ingin makan bersama dan saling membagi kisah hidup kami masing-masing seperti dulu….

Sayangnya Sang Empunya Waktu tidak membiarkan hal itu terjadi. Aku hanya diberi kesempatan untuk bersalaman dan menanyakan kabarnya. Dia mengatakan kalau dia sehat. Senang akhirnya bisa mendengarkan suaranya lagi. Aku senang karena ternyata dia masih seperti yang dulu; gaya bicaranya, cara dia berjalan, rambutnya, ketulusannya.

“Dear God, please keep him in your hands and beside him. I know I’ve hurted him but I also know that you are the healer of his pain. You never leave him alone and always stand by his side. God, he is not a perfect role-model but You know how hard he works for you and this generation. Bless him. You know what he has done for this generation. One more God, please tell him that I love him and still pray for him. His name is always written on my prayer list.”





You Might Also Like

0 comments

Give Me Your Comment