“Kok lo kelihatan bahagia-bahagia aja sih? Padahal nyokap lo kan lagi sakit.” 

Salah satu teman saya pernah mengajukan pertanyaan itu kepada saya. Banyak orang merasa ga bahagia karena masalah datang dalam kehidupannya. Tapi masa sih masalah menghambat kita untuk bahagia? Padahal banyak loh hal-hal sederhana dalam hidup kita yang bisa membuat kita bahagia. 

Kalau buat saya, 5 hal ini merupakan kebahagiaan sederhana yang Tuhan berikan dalam kehidupan saya: 

Di tempat kerja biasanya identik dengan persaingan antar teman. Ada yang sikut teman sendiri demi mencapai jabatan tertentu, ada yang ‘cari muka’ depan atasan demi terlihat baik di mata mereka dan lain sebagainya. Saya beruntung di tempat kerja saya yang sekarang ini, saya punya teman-teman yang saya sebut support system. Mereka tidak pernah ragu akan kemampuan saya bahkan ketika saya sendiri tidak percaya akan kemampuan saya. Saya bahagia bisa kenal dan selalu berkumpul dengan mereka. Nih mereka….

Seperti yang saya pernah jelaskan sebelumnya. Saya sudah mulai nulis di blog ini sejak tahun 2009 tapi saya baru serius untuk nulis lagi di tahun ini. Better late than never lah ya hehehehe. 

Nah, di kantor saya yang sekarang kebetulan saya punya seorang teman yang menjadi beauty blogger. Dia yang mendorong saya untuk ikut komunitas blogger dan aktif blog walking. Bahagianya saya akhirnya bisa ngeblog lagi. 

Bulan lalu berkat gabung di komunitas Blogger Perempuan, saya juga bisa ikutan acara ini dan punya banyak temen blogger. 

Hampir setahun lebih saya tidak berolahraga dengan mama saya. Biasanya seminggu 2 kali saya olahraga dengan mama tapi waktu sakit mama jadi malas berolahraga. Nah, bahagianya saya sejak bulan Agustus kemarin mama sudah mau berolahraga lagi, saya pun jadi ikutan olahraga bareng mama. Selain itu menemani mama, saya juga ingin hidup lebih bahagia dan sehat hehehe Bahkan sekarang olahraganya setiap hari. Kebahagiaan yang sederhana banget kan? 

Orang-orang yang dekat dengan saya pasti tahu banget saya ini anaknya suka makan. Kalau libur saya suka mengajak teman saya untuk kulineran. Waktu berobat ke Penang juga, tiap malam saya jajan makanan yang ga ada di Jakarta. Bahagia rasanya masih bisa makan enak. Ga semua orang yang bisa makan itu menganggap ini adalah kebahagiaan. Namun bagi saya, ini adalah kebahagiaan sederhana yang sering kita lupakan. 

Ini kebahagiaan sederhana yang baru-baru ini saya alami. Bagi sebagian orang mungkin dikasih kejutan waktu ulang tahun itu adalah hal yang sering. Berbeda dengan saya. Saya dan keluarga bisa dibilang sangat jarang untuk bangun tengah malam dan kasih kejutan atau beli kue ulang tahun kalau ada salah satu keluarga yang berulang tahun. Kami punya bahasa yang berbeda dengan keluarga lain untuk mengungkapkan rasa sayang kami. 

Nah, di awal bulan kemarin, Melissa, yang sudah saya anggap sebagai adik saya sendiri tiba-tiba ngajak ketemu. Dalam percakapan kami di telepon, dia bilang dia mau kabur dari rumah. Sebagai kakak yang baik, panik dong saya. Saya pun bela-belain untuk ketemuan di Crematology* (salah satu coffee shop yang ada di Jakarta Selatan) padahal waktu itu lagi hujan dan posisi saya sedang berada di Rawamangun. 

Sampai di Crematology, kami ngobrol seperti biasa dan Melissa minta izin mau ke toilet. Saya ga ada feeling apa-apa tuh. Eh tiba-tiba dia datang dong bawa kue ulang tahun hahahah. Crematology yang kebetulan lagi ga rame, seketika rame ngeliatin Melissa yang bawa kue ulang tahun ke arah meja saya. Dan ada beberapa orang yang nyanyiin ulang tahun saat itu. Sampai pegawai Crematology ikutan ngucapin ulang tahun juga. Hal sederhana sih yang dilakukan Melissa ini tapi rasanya saya bahagia banget saat itu. 

Banyak hal sederhana dalam hidup kita yang bisa memberikan kebahagiaan kan? Kalau kebahagiaan sederhana versi kalian sendiri bagaimana?? Cerita-cerita dong :) 

*Tunggu review coffee shop asik di Jakarta Selatan minggu depan ya. Stay tuned!

Saya ini tipe orang yang kadang cuek dengan penampilan. Dari SMA sampai kuliah saya tidak pernah pusing dengan dunia skin care. Sampai akhirnya masuk dunia kerja, saya baru sadar pentingnya merawat kulit wajah apalagi kulit berminyak seperti saya. Salah pakai produk sedikit, kulit wajah saya bisa langsung memproduksi banyak minyak dan akhirnya jerawatan. Bahkan belakangan saya sempat ke dokter Spkk untuk mengatasi kulit wajah saya yang bermasalah ini. Eh tapi, lama-lama kantong kering juga kalau setiap bulan harus ke konsultasi ke dokter dan beli produk perawatan yang dikasih dokter. 

Saya pun mencari solusi supaya kantong ga kering tapi kulit wajah tetap terjaga. Kebetulan teman-teman di kantor saya itu aware banget sama yang namanya perawatan kulit wajah, jadilah mereka jadi beauty consultant saya hehehehe. Setelah coba sana-sini, dengan bantuan mereka, saya pun menemukan 5 skin care ini dan saya merekomendasikan teman-teman yang punya kulit wajah berminyak seperti saya untuk mencoba produk ini: 

Produk ini adalah pembersih yang paling pas untuk kulit berminyak seperti saya bahkan kulit normal dan sensitif juga bisa kok pakai cleanser ini. 

Semua produk Cetaphil termasuk Oily Skin Cleanser ini tidak berbusa dan tidak terlalu wangi tapi lembut banget di kulit dan ga bikin kulit terlalu kering juga. 

So far sih, efeknya bagus di kulit berminyak seperti saya. Kalau masalah harga menurut saya agak mahal sih, sekitar Rp. 300.000,-. Tapi 1 botol kecil seperti ini saja, awet kok sampai lebih dari 1 bulan. 

Saya dapat rekomendasi produk ini dari teman kantor yang memang suka belanja di Althea. Yap, ini produk kecantikan dari Korea. Fungsinya untuk mengontrol minyak berlebih di kulit wajah. Cara pakainya gampang tinggal semprot ke wajah setelah pakai toner.

Yang saya rasakan setelah pakai produk ini sih memang wajah saya jadi ga terlalu berminyak ya dan ga perlu sering pakai kertas minyak. 

Untuk harga sih lumayan mahal ya sekitar Rp. 107.000,- untuk powder mist ukuran 30 ml. Kalau penasaran bisa cek langsung di websitenya Althea ya. 

Menurut dokter SPkk, memakai sunscreen saat keluar rumah  itu penting banget loh. Kulit kita bisa terlindung dari paparan sinar matahari dan bisa mencegah penuaan dini. Saya agak ragu juga sih ketika hendak memakai produk ini. Kulit wajah saya kan berminyak ya, takutnya kalau pakai Sun Protection kulitnya makin lembab dan lebih banyak memproduksi minyak. Tapi ternyata ga juga loh. Sun Protection dari Emina ini ga buat kulit saya berminyak dan jerawatan. Sejauh ini sih oke-oke aja ya. Harganya juga relatif murah menurut saya, sekitar Rp. 30.000,-. 

Siapa sih yang ga tau produknya Laneige? Tiap cewek yang pakai produk ini pasti berharap wajahnya akan seperti Song Hye Kyo kan? :p 

Laneige ini cukup banyak mengeluarkan produk wajah untuk dipakai di malam hari, termasuk water sleeping mask ini. Saya baru saja beli produk ini dari teman yang habis traveling ke Korea beberapa minggu yang lalu. Awalnya ragu karena ukurannya kecil banget dan harganya mahal. Tapi temen meyakinkan saya dan bener loh setelah saya pakai water sleeping mask ini beberapa minggu, kulit saya terasa lebih halus dan ga buat jerawat juga. Water sleeping mask Laneige ini juga ada aroma lavender yang bisa membuat kita tidur lebih nyenyak, enak deh pokoknya. Eits, tapi jangan pakai tiap hari ya. Cukup 2-3 kali saja seminggu. 

Saya ga sengaja lihat produk ini ketika saya sedang jalan-jalan di Aeon Mall, Cakung. Waktu itu lagi ada promo buy 2 get 1 mask, jadilah saya tergoda dengan promonya. Saya pun membeli masker mediheal yang direkomendasikan untuk kulit berminyak dan cenderung berjerawat seperti saya. 

Pertama kali coba sih ga ada efek apa-apa ya. Kulit hanya terasa lebih halus saja. Tapi lama-lama soothing juga buat kulit saya apalagi saya pernah pakainya pas lagi muncul jerawat. Saya pakai maskernya di malam hari, paginya jerawat saya kempes dan kulit saya ga terlalu berminyak. Kemarin saya baru pesan lagi dari Althea karena Althea ternyata jual masker ini dan harganya murah.

Nah itu dia 5 rekomendasi produk kecantikan untuk kulit berminyak seperti saya. Struggling banget sih cari produk yang cocok untuk kulit berminyak tapi worth it lah kalau sudah dapat yang cocok. Kalian ada yang pakai produk yang sama dengan saya ga? Atau ada rekomendasi produk lain untuk kulit berminyak seperti saya? Kasih komentar di bawah ini ya. 

P.S: Tulisan ini murni berdasarkan pengalaman pribadi saja ya. Saya ga dibayar Althea buat bikin tulisan ini hehehe.  Memang kebetulan teman-teman kantor suka belanja di Althea dan saya suka nitip. 

Tidak banyak kenangan yang saya ingat saat saya kecil. Tapi ada beberapa kenangan indah di masa kecil bersama papa yang sangat berkesan dan selalu saya ingat sampai sekarang. 

Sewaktu saya duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), papa saya mengajak saya jalan-jalan. Senangnya bukan main. Apalagi jalan-jalannya hanya berdua dengan papa. 

Papa mengajak saya jalan-jalan ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Saya dan papa berkunjung ke Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK). Di situ banyak sekali alat-alat percobaan yang bisa dipelajari dan dicoba. Sebagai seorang anak kecil yang haus pengetahuan, saya rasanya puas sekali saat itu berkunjung ke PP-IPTEK. Selain mendapat banyak pengetahuan alam yang baru, saya juga bisa quality time sama papa. 

Selesai berkunjung ke PP-IPTEK, kami berencana ingin menaiki mobil yang disediakan TMII secara gratis dari PP-IPTEK sampai gerbang TMII. Sayangnya mobil itu sudah berhenti beroperasi karena hari sudah sore. Alhasil kami pun harus berjalan kaki dari PP-IPTEK sampai gerbang TMII dan sempat mampir di tukang bakso karena lapar. hari itu merupakan hari terindah dalam hidup saya. Walaupun capai, saya senang karena bisa menghabiskan waktu berdua dengan papa saya. Jadi kangen, pa….

Papa saya ini orangnya cukup aktif dalam kegiatan gereja. Nah, hal ini menurun ke anaknya. Waktu SD saya ikut drama Natal di gereja dan latihannya bertempat di rumah salah satu kakak gereja saya. Dulu tuh belum ada ojek online. Beliau menemani saya jalan kaki ke rumah kakak gereja saya yang ada di sekitar Tebet. Sampai di sana, saya latihan dan begitu selesai latihan papa saya menjemput saya pulang.

Papa saya itu seorang guru SD. Jadi, setiap kali saya mengalami kesulitan dalam belajar. Papa selalu mengajari. Papa saya itu suka gregetan kalau orang yang diajari belum paham-paham. Pernah saya diajari dan saya dicubit karena belum bisa-bisa. Eh, namanya anak bungsu ya, bukannya nangis malah saya balik cubit papa saya hehehehe. Sampai sekarang suka geli sendiri kalau mengingat kejadian itu. 

Keluarga saya bukan tipikal keluarga zaman sekarang yang suka foto keluarga di studio dengan konsep tertentu. Foto keluarga kami tidak banyak tapi memori keluarga kami segudang :) Nah, supaya ada foto keluarga, waktu itu papa panggil tukang foto keliling ke rumah. Fotonya ga pakai konsep atau tema tertentu. Kami duduk saja di bangku panjang sekeluarga. Saat itu saya masih kecil dan kakak-kakak saya juga kurus-kurus jadi muat deh duduk di satu bangku panjang. 

Saya ini si bungsu yang waktu kecil sering disuruh untuk samperin si papa kalau beliau sedang tenggelam dalam hobinya. Papa saya itu bisa seharian ga di rumah karena hobinya itu. Hobinya itu main catur dengan teman-temannya. Kalau papa sudah kelamaan di luar rumah untuk main catur, saya selalu disuruh mama untuk ingetin papa pulang. Kalau papa belum mau pulang biasanya saya dikasih uang jajan untuk beli permen atau coklat. Terus saya langsung lupa apa yang disuruh mama hehehehe. 

Rasanya kalau cerita gini, saya makin kangen deh sama papa saya yang sudah tenang di sana. Dia bukan papa yang sempurna tapi dia papa yang sudah meninggalkan kenangan masa kecil yang indah dalam hidup saya. Kalian punya kenangan masa kecil bersama papa/bapak/ayah/daddy kalian ga? Kalau ada, ceritain di bawah ini ya…..

Sebentar lagi tahun 2019 nih, siapa yang masih ingat resolusi yang dibuat di awal tahun 2018? Kira-kira sudah tercapai semua belum? Kalau saya sih, sebagian sudah tercapai tapi ada juga beberapa resolusi saya yang belum tercapai sampai akhir tahun ini.

Kata orang kalau ingin mencapai sesuatu, kita harus menuliskan keinginan itu supaya semesta ikut bekerja sama mewujudkan keinginan kita. So, here I am, writing 5 things I want to achieve in 2019. 

Dari dulu saya ga pernah kepikiran punya rumah. Sampai akhirnya melihat kakak beli rumah di daerah Depok. Ya rumahnya ga besar sih tapi sudah jadi hak milik. Saya jadi kepikiran juga mau punya rumah sendiri dan ga ngontrak. 

Beberapa minggu yang lalu, saya sempat ditawari KPR rumah tapi kok rasanya hati belum sreg ya. Daerah rumah yang ditawarkan ke saya jauh dari Jakarta. Saya sih kalau bisa tinggal di Jakarta Selatan, punya rumah di Jakarta Selatan. Mungkin karena sedari kecil saya sudah tinggal di sini, rasanya enak aja. Ya, memang mustahil mendapatkan rumah dengan harga miring di Jakarta Selatan pula. Ya namanya juga keinginan. Kalau dapat ya syukur banget. Seandainya tetap harus tinggal di luar Jakarta juga ya harus bersyukur juga. 

Keinginan ini sudah saya pendam lama banget. Berhubung background kuliah saya adalah Pendidikan Bahasa Inggris, saya kepikiran untuk membuat Lembaga Kursus Bahasa Inggris sendiri. Kalau bisa ada non-profitnya juga supaya teman-teman yang ingin belajar tapi ga ada duit tetap bisa ikut. 

Ini juga termasuk keinginan yang cukup besar sih sebenarnya. Besar modalnya dan besar juga usahanya. Boleh dong punya keinginan yang besar, ya penting saya ga lupa untuk kerja keras supaya keinginan ini tercapai. 

Tiap bertemu dengan orang pasti mereka selalu tanya pertanyaan ini, “Kapan nyusul? Kapan nikah?” Please stop asking that. Pernah ga sih kalian mikirin perasaan orang yang ditanya. Siapa sih ga mau nikah apalagi untuk perempuan yang memang sudah waktunya menikah seperti saya. Saya ingin secepatnya tapi kalau memang belum dipertemukan dengan yang terbaik, ya sabar saja. Daripada buru-buru menikah lalu cerai kan?  Lebih baik bersabar menanti yang terbaik dari Tuhan. Semoga Tuhan segera mempertemukan saya dengan seorang yang terbaik.

Ibu saya dulunya menjahit demi membantu perekonomian keluarga. Langganannya banyak. Sampai-sampai waktu sakit, masih ada saja orang yang mencari mama saya untuk jahit baju. Sayangnya, tidak ada satu pun anak-anaknya yang berniat untuk meneruskan usaha jahit mama. 

Nah, mumpung mama sekarang sudah sehat, saya mau belajar jahit. Keinginan saya, saya ingin bisa jahit sendiri di tahun depan. Walaupun tidak buka usaha jahit, paling tidak saya bisa menjahit baju suami atau anak-anak saya nantinya. 

Tak kerasa 3 tahun yang lalu saya menghadiri IATEFL Conference. Sampai sekarang ga berhenti bersyukur karena datangnya di tahun 2016 dimana pembicaranya di konferensinya itu keren-keren banget. Kalau ada uang, saya ingin datang di IATEFL Conference 2019. Mau networking lagi dengan guru-guru dari luar, mau belajar lagi tentang pengajaran bahasa Inggris dari para ahlinya di sana, dan sekalian liburan juga ke Liverpool. 

Baca juga: IATEFL Conference 2016 Birmingham 

Semoga semua keinginan di atas bisa tercapai, pastinya harus berdoa dan kerja keras juga. Kalau temen-temen gimana nih? Ada keinginan yang mau dicapai juga seperti saya. 

Di umur saya yang tidak lagi muda ini. Saya menyesali beberapa hal. Kenapa saya tidak melakukan ini? Seharusnya saya bisa melakukan itu? Dan lain sebagainya. Ya, memang penyesalan selalu datang belakangan. Setidaknya ada 5 hal yang saya sesali dalam hidup. 

Eits, jangan marah dulu sama saya. Saya ga menyesali terlahir dari orangtua saya yang sekarang ini kok. Saya hanya menyesal karena saya belum sempat buat papa saya bangga. 

Saya ini anak bungsu dari 4 bersaudara. Ayah saya bekerja sebagai guru SD dan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Ayah saya sudah pergi selama-lamanya di tahun 2008. Saat itu saya sedang intensif mengikuti kursus mengikuti ujian masuk universitas impian saya. Saya menyesal karena beliau tidak melihat saya masuk universitas dan sekarang bekerja di bidang pendidikan, seperti yang didambakannya. 

Ini penyesalan yang masih saya rasakan sampai sekarang. Masih ingat dong saya pernah cerita di sini kalau saya pernah ke UK tanpa itinerary, padahal sebelum pergi ke UK saya sudah beli bukunya Lonely Planet tentang UK. Hal yang saya sesali dari perjalanan saya ke UK adalah saya tidak banyak mengunjungi tempat di sana. Saya tidak riset terlebih dahulu, tempat apa saja yang wajib didatangi. Saya hanya tahu saya harus foto di Buckingham Palace, London Eye, London Bridge dan The Elizabeth Tower. Padahal masih banyak lagi tempat keren di London…...

Teman seangkatan kuliah saya, rata-rata sudah mengambil Strata-2 (S-2). Penyesalan saya adalah saya tidak langsung mengambil S2 setelah lulus S-1. Saya malah kerja dan hasilnya sekarang saya jadi malas untuk lanjut ambil S2. Padahal banyak teman-teman yang sudah mendorong saya untuk ambil beasiswa S2 di luar negeri. 

Ini juga salah satu penyesalan terbesar saya. Saya selalu menyesal kenapa ga dari dulu saya menekuni dunia blog ini. Kenapa baru sekarang saya rajin blogwalking. Kenapa baru sekarang gabung di komunitas. Kalau dari tahun 2009 saya tekun kan, mungkin saya sudah kelihatan hasilnya ya sekarang. 

Dulu saya tahunya kalau investasi itu ya punya tabungan di bank. Tapi ternyata saya salah. Banyak bentuk investasi yang bisa saya lakukan, dari mulai tabungan emas, saham, reksadana dll. Saya menyesal karena baru sekarang saya serius mau berinvestasi. Kalau dari dulu saya berinvestasi mungkin sekarang saya bisa beli rumah hehehe. 

Semua penyesalan saya itu akhirnya menjadi bermakna ketika saya menyadari ada maksud di balik semua itu. Tuhan tahu yang terbaik buat diri saya. Tuhan ingin saya menjadi lebih baik dan saya percaya ada kesempatan lain yang Tuhan akan berikan buat saya. Kalau saya waktu itu belum dikasih kesempatan membahagiakan papa saya, Tuhan ingin saya membahagiakan mama saya saja dan selalu membuat dia bangga. Tidak ada kata terlambat untuk semuanya. Menyesal boleh tetapi kita harus tetap maju dan memperbaiki kehidupan kita. 

Kalau kalian ada yang mengalami 5 penyesalan seperti  yang saya alami ga? Share dong.