Singapura merupakan salah satu negara yang selalu ingin saya kunjungi karena jaraknya yang dekat dengan Indonesia. Sebetulnya saya sempat mampir ke Singapura pada tahun 2016 lalu, tapi hanya transit beberapa jam saja di Bandara Changi sebelum saya kembali melanjutkan perjalanan ke London, UK. Baca cerita saya pertama kali ke London di sini. Di tahun 2018 ini, akhirnya saya kesampaian juga liburan ke Singapura.
Ada beberapa hal menarik yang saya mau ceritakan tentang liburan singkat saya ke Singapura kali ini:
Tiket Pesawat
Ide liburan ke Singapura ini muncul dari obrolan iseng saya dan dua teman kantor saya yang saat itu sedang stress karena beban kerja kami yang sedang banyak-banyaknya. Kami ingin meninggalkan pekerjaan kantor sebentar untuk liburan singkat. Karena budget terbatas dan ada satu teman kami yang belum pernah ke luar negeri, kami pun memutuskan untuk liburan singkat ke negara tetangga saja, Singapura.
Pertama kali yang kami lakukan untuk liburan singkat kami ke Singapura adalah memesan tiket pesawat. Kami menyempatkan diri memesan tiket pesawat ke Singapura di tengah padatnya pekerjaan kami di kantor. Kalau tidak salah itu 2 atau 3 minggu sebelum keberangkatan kami. Ya, memang agak mepet. Tiket pesawat ke Singapura yang kami pesan tidak bisa di bilang murah karena kami salah pesan tiket. Maklum masih newbie heheheh. Seharusnya kami pesan tiket pesawat Pulang Pergi (PP) supaya lebih murah. Eh kami malah pesan tiket terpisah-pisah gitu. Jadi, kami pergi dengan Batik Air* (Lion Group) dan pulang dengan Jetstar. Ini adalah pengalaman bertiga kami liburan singkat ke Singapura dengan menggunakan dua maskapai yang berbeda. Kami menghabiskan sekitar Rp.1000.000/per orang untuk tiket pesawat PP ke Singapura.
Pesan tiket jauh-jauh hari. Kalau bisa PP dengan maskapai yang sama karena biasanya promo tiket pesawat itu ditawarkan PP dengan harga miring. Teman saya pernah dapat tiket promo PP ke Singapura dengan harga Rp. 500.000 dengan Air Asia. Rajin-rajin cek website Air Asia dan maskapai murah lainnya ya.
Hostel merupakan satu-satunya akomodasi yang budget friendly, lebih murah dari hotel. Nah, teman kuliah saya yang pernah liburan ke Singapura merekomendasikan Footprints Hostel yang terletak di kawasan Little India. Saya pun memesan hostel ini melalui https://www.hostelworld.com/.
Saya memesan dormitory room khusus untuk wanita. Dalam 1 kamar ada 10 tempat tidur. Saya tidak sempat foto detail kamarnya karena saya dan teman-teman selalu sampai hostel ketika malam hari. Di pagi harinya, kami sibuk mempersiapkan perjalanan kami. Harganya per malam sekitar Rp. 200.000, -
Begitu kami sampai di hostel pada hari Jumat malam, saya menunjukkan bukti email pemesanan hostel melalui hostelworld, dan melunasi biaya akomodasi di hostel. Kami pun diberikan satu kertas kecil bertuliskan seperti di bawah ini, dan diberikan sprei dan sarung bantal.
Yak, ternyata kami yang harus pasang sendiri sprei dan sarung bantalnya. Rasanya untuk hostel, saya harus membuat postingan baru nih karena banyak banget yang mau saya ceritakan berhubung ini pengalaman pertama saya dan teman-teman menginap di hostel di Singapura.
Fasilitas yang tersedia di hostel ini:
Tips:
Untuk kamu yang suka bersosialisasi dengan orang dan ingin mendapat teman baru, saya menyarankan menginap di hostel. Harganya murah dan bisa kenalan dengan traveler dari negara lain. Kalau kamu tidak suka satu kamar dengan orang yang tidak dikenal, saya sarankan menginap di hotel bintang dua. Di Singapura, harga sewa kamar hotel bintang dua dimulai dari harga sekitar Rp. 800.000.
Akomodasi
Konon Singapura merupakan negara yang harga sewa kamar hotelnya mahal. Sedangkan airbnb harganya pun sama dengan hotel dan agak susah mencari apartemen yang disewakan melalui airbnb di sini. Salah satu teman saya akhirnya mengusulkan untuk menginap di hostel saja.Hostel merupakan satu-satunya akomodasi yang budget friendly, lebih murah dari hotel. Nah, teman kuliah saya yang pernah liburan ke Singapura merekomendasikan Footprints Hostel yang terletak di kawasan Little India. Saya pun memesan hostel ini melalui https://www.hostelworld.com/.
Saya memesan dormitory room khusus untuk wanita. Dalam 1 kamar ada 10 tempat tidur. Saya tidak sempat foto detail kamarnya karena saya dan teman-teman selalu sampai hostel ketika malam hari. Di pagi harinya, kami sibuk mempersiapkan perjalanan kami. Harganya per malam sekitar Rp. 200.000, -
Begitu kami sampai di hostel pada hari Jumat malam, saya menunjukkan bukti email pemesanan hostel melalui hostelworld, dan melunasi biaya akomodasi di hostel. Kami pun diberikan satu kertas kecil bertuliskan seperti di bawah ini, dan diberikan sprei dan sarung bantal.
Dok.Pribadi |
Fasilitas yang tersedia di hostel ini:
- Wifi (tersebar di seluruh lantai)
- Komputer dengan Akses internet gratis (ada di ruang tamu)
- Sarapan pagi
- Pengering rambut/hair dryer (ada di kamar mandi)
- Hot and Cold Shower
- LCD TV (ada di ruang tamu)
Footprints Hostel |
Untuk kamu yang suka bersosialisasi dengan orang dan ingin mendapat teman baru, saya menyarankan menginap di hostel. Harganya murah dan bisa kenalan dengan traveler dari negara lain. Kalau kamu tidak suka satu kamar dengan orang yang tidak dikenal, saya sarankan menginap di hotel bintang dua. Di Singapura, harga sewa kamar hotel bintang dua dimulai dari harga sekitar Rp. 800.000.
Transportasi
Singapura memiliki transportasi yang menurut saya sangat nyaman dan aman untuk digunakan. Salah satunya adalah Mass Rapid Transit (MRT). Transportasi ini merupakan angkutan cepat yang sering dipakai oleh warga lokal dan turis asing yang berlibur ke Singapura. Begitu pun dengan kami, selama liburan singkat di Singapura, saya dan teman-teman menggunakan MRT. Kami menggunakan bus hanya sekali dan itu pun nyasar karena kami salah naik bus. Kalau jalan kaki mah jangan ditanya ya. Kami malah jalan kaki di tengah teriknya matahari Singapura. Bayangkan kami jalan kaki dari hostel ke Merlion karena kami pikir dekat. Enak sih jalan kaki di Singapura. Kita tidak perlu terganggu dengan pengguna motor seperti di Jakarta tapi panasnya itu loh yang membuat kami kelelahan. Harusnya kami bisa mengunjungi lebih banyak tempat di Singapura namun karena kelelahan tempat yang kami kunjungi pun terbatas.Oh ya untuk MRT, kami membeli tourist pass card yang bisa dipakai selama seminggu. Harganya sebesar SGD 20 dan berlaku untuk tiga hari. Pas banget deh untuk kami yang waktu itu sedang liburan singkat di Singapura. Kartunya bisa dibeli di Bandara Changi dan kalau ada saldo sisa, nantinya bisa direfund di stasiun MRT terdekat. Ongkos untuk MRT lumayan mahal ya kalau dibandingkan dengan kereta Jabodetabek. Sekali perjalanan kita bisa menghabiskan SGD 1,00-2,50, tergantung dari tujuan kita. MRT di Singapura lumayan nyaman dan petanya cukup mudah dimengerti. Kalau nyasar, tinggal tanya google map saja. Di beberapa stasiun MRT, Singapura menyediakan wifi gratis untuk para penumpang MRT. Lumayan lah hemat kuota.
Bisa dibeli di Bandara Changi |
Tips:
Satu tourist pass card itu berlaku untuk 1 orang, sama seperti kartu KRL Jabodetabek. Kalau mau liburan singkat ke Singapura seperti saya dan teman-teman, pakai MRT saja biar lebih cepat dan ga kepanasan. Singapura itu panas banget. Selain untuk MRT, tourist pass card ini juga bisa dipakai untuk naik bus dan LRT.
Makanan Halal
Saya pergi liburan singkat ke Singapura dengan dua teman yang muslim. Walaupun saya non Muslim, saya belakangan tidak makan daging babi jadi kami selalu cari makanan halal selama liburan singkat di Singapura.Di kawasan little India, rasanya kami tidak kesulitan mencari makanan halal, ada restoran Arab (tapi kebanyakan pegawainya India) yang menjual makanan halal seperti nasi goreng, mie goreng dll. Kalau pun dicampur daging ya hanya daging ayam atau sapi.
Restoran Dekat Footprints Hostel |
Sewaktu di Marina Bay Sands, kami agak kesulitan mencari makanan halal karena rata-rata makanan yang dijual ada campuran pork/lard nya. Alhasil teman-teman saya pun memesan Yong Tau Fu, semacam bakwan malangnya Indonesia. Kalau saya memesan prawn noodle, harganya sekitar Rp. 70.000.
Yummy! |
Harga makanan di Singapura itu cukup mahal kalau dibandingkan dengan Penang. Harga seporsi makanan berkisar Rp. 50.000-Rp.100.000. Kalau Pak Sandiaga Uno bilang harga nasi ayam di Singapura lebih murah, coba dicek dulu itu tahun berapa. Wong, sekali makan nasi ayam di Indonesia saja SGD 1 saja sudah dapat yang enak. Di Singapura mana ada nasi ayam harganya segitu.
Surga Belanja
Untuk teman-teman yang doyan belanja dan baru pertama kali ke Singapura, saya sarankan untuk membawa banyak uang saku. Di Singapura banyak sekali barang bermerek yang terkenal, sebut saja Charles and Keith, Louis Vuitton dll. Kita tidak perlu jauh-jauh ke Eropa untuk membeli barang bermerek tersebut. Cukup liburan ke Singapura saja. Tidak heran ya banyak sosialita dari Indonesia sering banget liburan ke Singapura. Merek ternama ini biasanya mejeng di sepanjang Orchard Road. Jadi di, Orchard Road itu ada beberapa mall besar yang menjual barang-barang bermerek. Sayangnya sewaktu liburan singkat ke Singapura kemarin, saya dan teman-teman hanya sempat mengunjungi satu mall saja, yaitu ION Orchard.Ion Orchard |
kikki.K Store di ION Orchard Mall |
Kalau emmang niat belanja ke Singapura, saya sarankan untuk membuat kartu debit/kredit DBS. Ini BUKAN sponsored post ya. DBS itu merupakan bank berasalnya dari Singapura, jadi sering ada promo kalau kita belanja dan melakukan pembayaran dengan kartu DBS di Singapura.
Kalau mau beli oleh-oleh di Singapura dengan harga miring, kamu bisa mampir ke Mustafa Center. Tapi jangan lupa persiapkan mental ya kalau belanja di sini. Semakin malam, tokonya dipenuhi pembeli dan banyak orang India yang bertubuh besar-besar belanja di sini.
Mustafa Center |
Kawasan Bugis |
Ada ga teman-teman yang pertama kali liburan ke Singapura seperti saya? Ada pengalaman menarik selama di sana? Boleh dong bagi-bagi ceritanya :) Tulis di kolom komentar ya teman-teman!
Postingan selanjutnya, saya akan cerita tempat-tempat yang saya kunjungi selama liburan singkat di Singapura, pengalaman pertama saya naik Batik Air dan Jetstar, serta pengalaman saya menginap di Footprints Hostel, Singapura tentunya bersama dua teman traveling saya. Stay tune!