Kembali berkelut dengan perkuliahan. Ya saya memang sudah sepuh di kampus tapi tetap saja harus kuliah. Kadang saya mengeluh dalam hati kenapa dosen-dosen di kampus saya harus memberikan abjad ke 3, 4 atau bahkan 5 di akhir perkuliahan. Apa salah saya sehingga saya harus membayar satu semester lagi demi mendapat huruf A dalam kartu hasil studi saya? Saya sudah berjuang sedari awal semester demi mendapat nilai terbaik, tapi kenapa dosen itu tega memberikan nilai seenaknya. Apa mereka pernah mengalami kesulitan dalam dunia perkuliahan mereka dahulu sehingga sekarang mereka menjadikan saya dan mahasiswa yang lain korban. Asumsi? Yes, saya sedang berasumsi dan mungkin saja asumsi saya benar tapi hari ini seorang bapak dosen yang lain menyadarkan saya kalau asumsi tidak selamanya benar. Tidak selamanya dosen sentimen dengan mahasiswanya atau seperti asumsi saya di atas tadi, menjadikan mahasiswa 'korban' dosen tersebut supaya mahasiswa tersebut bisa merasakan kesulitan yang dosennya pernah rasakan. Tidak selamanya asumsi tersebut benar. Mungkin saja mahasiswa yang diajarnya mengumpukan tugas dengan label yang-penting-selesai-tepat-waktu-ngga-peduli-benar-atau-salah. Nah prinsip ini mungkin yang menjadikan sang dosen tidak mau meluluskan mahasiswa yang seperti ini karena as you know, ada dosen yang ngga peduli namanya prinsip tugas-yang-penting-selesai. Dosen butuh mahasiswa yang punya prinsip selesai tepat waktu dan hasilnya oke. Intinya memenuhi kriteria yang disyaratkan dosen tersebut. Now, masih mau berasumsi?
Aloha! Saya kembali lagi! Berhubung di post sebelumnya saya sudah menjanjikan akan bercerita tentang film yang saya tonton beberapa minggu lalu, maka saya akan menepati janji tersebut sekarang juga. Sebenarnya yang mau saya ceritakan sekarang ini bukan film melainkan drama tepatnya Korean Drama. Saya sampai menghabiskan waktu berjam-jam demi mengunduh drama ini karena rasa penasaran yang hampir 'membunuh' saya. "Faith" merupakan drama bergenre campuran sejarah, fantasi dan medis yang pertama kali saya tonton. Hati saya akhirnya luluh untuk menonton drama ini dengan iming-iming kegantengan pemain utama dalam drama ini, Lee Min Hoo. Entah mengapa dia selalu tampak lebih macho ketika bermain di sebuah drama yang terdapat adegan baku hantam. Dia terlihat seribu kali lebih ganteng dan lebih macho. Minoz (sebutan untuk fansbase Lee Min Hoo) yang setuju mana suaranyaaaaaa????
Kembali ke topik utama: drama faith. Faith, serial drama SBS, bercerita tentang seorang dokter bedah, Yoo Eun-Soo (Kim Hee Sun) yang diculik oleh seorang prajurit dari masa Goryeo, Choi Young (Lee Min Hoo),demi menyelamatkan Ratu Goryeo (Park Seo-Young) yang sedang sekarat. Hidup Eun-Soo seketika berubah karena dia harus berhadapan dengan orang-orang yang berbeda di masa yang berbeda pula. Perjalanan hidupnya selama di Goryeo harus berlanjut dengan berbagai tantangan dan juga penemuan cinta sejatinya yang ternyata berada di masa ini. Petualangan hidup dan cinta Eun-Soo di Goryeo tidak selamanya mudah. Dia harus melewati berbagai macam rintangan hingga dia harus mempertaruhkan "faith" yang ada di dalam dirinya demi mempertahankan cinta sejatinya.
Drama yang berlatar belakang sejarah ini menurut saya cukup menarik. Penceritaan silsilah kerajaan di dalam drama ini pun cukup menarik sehingga tidak membingungkan penonton. Hanya satu yang membingungkan saya, mewakili penonton yang ada, adalah permainan waktu dalam drama ini. Hal yang mengejutkan ketika Eun-Soo diceritakan sebenarnya pernah datang ke Goryeo sebelumnya. Saya cukup bingung untuk menentukan jadi sebelumnya dia pernah datang di tahun berapa dan mengapa dia bisa lupa kalau dia pernah datang ke masa itu. Selain itu saya kurang menyukai beberapa adegan yang terpaksa harus 'dimanipulasi' karena kepadatan jadwal syuting salah satu pemainnya. Adengan dimana diceritakan kalau Dr. Jang (Philip Lee) dibunuh oleh si Tangan Api dan si Suling. Di episode ini tidak diperlihatkan adegan perkelahian Dr. Jang dengan si pembunuh dan bahkan jenazah Dr. Jang yang katanya sudah meninggal pun tidak disorot. Ya mungkin karena keterbasan waktu kali ya. Mungkin....
Overall, saya cukup puas dengan kekuatan karakter tokoh yang dimainkan di sini. Dimulai dari Choi Young seorang kepala prajurit yang cerdas bermain dengan strategi perang, terlihat kuat di luar padahal di dalamnya dia seorang yang dingin dan rapuh, tegas, dan seorang yang pemberani. Eun-soo, seorang yang mudah goyah tetapi seiring dengan perjalanan waktu yang dia alami di Goryeo dia menjadi seorang yang kuat, cheerful, skillful khususnya dalam pembedahan, dan juga optimis.
Saya suka kata-kata terakhir yang diucapkan Eun-Soo di bagian akhir drama ini, "Earnest desires can make miracle and only memory can make it happen." Sebuah keyakinan yang tak kunjung padam ketika hasrat mendorongnya untuk bertemu dengan kekasih sejatinya dari masa dan zaman yang berbeda. Untuk drama ini saya tidak ragu untuk memberikan lima dari lima bintang deh!
Hari terakhir di bulan pertama Januari 2013. Saya memilih tersenyum ketika hari ini berakhir walaupun pikiran dan hati ini terbebani dengan sesuatu hal. Bulan ini lumayan ada masalah yang bisa membentuk saya untuk menjadi sosok yang tidak cepat rapuh. Perlu diketahui kalau saya ini orang yang tidak seperti kebanyakan orang lainnya. Saya akan memilih jalan yang lain ketika saya melihat jalan yang saya tempuh sekarang terlalu sulit dan menurut saya sulit untuk saya jalani karena terlalu banyak duri di jalan tersebut. Yeap. Saya orangnya cepat menyerah. Kalau saya pikir saya ngga bisa melakukan suatu hal, saya akan memilih untuk menyerah dan melakukan hal yang lain. Well, itu merupakan hal yang berat banget untuk berani saya ubah selama hidup saya seakan sudah berakar di dalam hidup saya. Tapi sewaktu kemarin saya membaca buku Joel Osteen, Become a Better You, beliau seakan menampar pipi saya melalui perkataannya bahwa kita diciptakan untuk bebas. Bebas dari hal negatif seperti ya cepat menyerah itu. Memang tidak mudah untuk mengubah hal tersebut, tapi saya yakin saya pasti bisa berubah asal saya banyak melatih diri untuk tidak pesimis ketika masalah yang menghalangi jalan hidup terlalu berat untuk dilewati. Asal saya melibatkan Tuhan di dalamnya, saya pasti bisa berubah. I'm sure! If I am willing to change, then God will help me!
Oh ya, di bulan Januari ini juga saya mendapatkan pelajaran berharga lewat setiap film yang gue tonton. Film yang saya tonton di bulan ini mungkin buat beberapa orang sudah basi. Tapi kalau buat saya pelajaran yang saya dapatkan setelah saya menonton film ini, ngga akan pernah basi dan akan selalu membekas di ingatan saya.
Nih film pertama....
Top Secret: The Billionaire.
Film ini diangkat dari kisah nyata seorang pengusaha muda bernama Top Ittipat. Banyak sekali pesan berharga yang gue dapat dari film ini. Kalau kalian berminat jadi entrepreneur muda seperti Top, kalian wajib tonton film ini dulu. Film ini menceritakan kisah hidup Top pada saat dia membangun karirnya di usia yang masih sangat muda belia. Diawali dari kegilaan Top pada game online yang menghantarkan dia mendapatkan uang bisa dibilang lumayan banyak. Dia sampai bisa membeli mobil sendiri loh. Dari sinilah usaha Top untuk menjadi seorang pengusaha di mulai. Dia sampai tidak tertarik untuk melanjutkan pendidikannya. Dia bolos kuliah di awal semester pertama karena niatnya untuk menjadi pengusaha saat itu. Saat itu dia berjualan kacang dan hal itu pula yg membuatnya dikeluarkan dari kampusnya. Sayang usaha berjualan kacangnya tidak semulus yg dia bayangkan. Dia mengalami kebangkrutan dan pada saat yang sama papanya mengalami kebangkrutan dan berhutang sebanyak 40 Baht (sekitar 12 milyar rupiah). Ketika dia hampir saja mengalami keputusasaan, muncullah ide usaha yang lain: rumput laut. Nah, usaha yg terakhir ini memang awalnya tidak berjalan mulus. Dia menghabiskan berkardus-kardus rumput laut, hampir kehilangan pamannya, partner terbaiknya, bahkan kehilangan pacar yang selama ini setia mendampinginya. Di tengah kehilangan tersebut, ada satu asa yg bersinar. Rumput laut yang dibuatnya berhasil diterima oleh 7-eleven. Pada saat itu usianya menginjak 26 tahun dan dia berhasil menjadi produsen cemilan rumput laut yg terlaris di Thailand. Kalau kalian pernah ke 7-eleven, pasti tahu "Tao Kae Noi", cemilan rumput laut yang di hasilkan dari pabriknya Top. Sekarang setiap saya berbelanja di minimarket atau supermarket saya pasti ngga pernah lupa untuk membeli cemilan tersebut. Setiap kali saya membeli Tao Kae Noi saya pasti akan selalu ingat perjuangan Top dari nol hingga sukses memasarkan cemilannya ke luar Thailand sampai sekarang. Kalau Top bisa sukses, gue juga pasti bisa kan? Gue akan selalu ingat pesan Top dalam filmnya, "Jika kita sudah memulainya, maka janganlah cepat menyerah!" Rasanya kata-kata ini pas banget buat gue. Pas banget! Thank u for your inspiring life, Top! Hope to meet u one day!
Masih ada satu film lagi yang mau saya share nih, tapi berhubung sudah waktunya ikan bobo saya mau ikutan ah. See u on February, month of love! Have great life journey!
Oh ya, di bulan Januari ini juga saya mendapatkan pelajaran berharga lewat setiap film yang gue tonton. Film yang saya tonton di bulan ini mungkin buat beberapa orang sudah basi. Tapi kalau buat saya pelajaran yang saya dapatkan setelah saya menonton film ini, ngga akan pernah basi dan akan selalu membekas di ingatan saya.
Nih film pertama....
Top Secret: The Billionaire.
Film ini diangkat dari kisah nyata seorang pengusaha muda bernama Top Ittipat. Banyak sekali pesan berharga yang gue dapat dari film ini. Kalau kalian berminat jadi entrepreneur muda seperti Top, kalian wajib tonton film ini dulu. Film ini menceritakan kisah hidup Top pada saat dia membangun karirnya di usia yang masih sangat muda belia. Diawali dari kegilaan Top pada game online yang menghantarkan dia mendapatkan uang bisa dibilang lumayan banyak. Dia sampai bisa membeli mobil sendiri loh. Dari sinilah usaha Top untuk menjadi seorang pengusaha di mulai. Dia sampai tidak tertarik untuk melanjutkan pendidikannya. Dia bolos kuliah di awal semester pertama karena niatnya untuk menjadi pengusaha saat itu. Saat itu dia berjualan kacang dan hal itu pula yg membuatnya dikeluarkan dari kampusnya. Sayang usaha berjualan kacangnya tidak semulus yg dia bayangkan. Dia mengalami kebangkrutan dan pada saat yang sama papanya mengalami kebangkrutan dan berhutang sebanyak 40 Baht (sekitar 12 milyar rupiah). Ketika dia hampir saja mengalami keputusasaan, muncullah ide usaha yang lain: rumput laut. Nah, usaha yg terakhir ini memang awalnya tidak berjalan mulus. Dia menghabiskan berkardus-kardus rumput laut, hampir kehilangan pamannya, partner terbaiknya, bahkan kehilangan pacar yang selama ini setia mendampinginya. Di tengah kehilangan tersebut, ada satu asa yg bersinar. Rumput laut yang dibuatnya berhasil diterima oleh 7-eleven. Pada saat itu usianya menginjak 26 tahun dan dia berhasil menjadi produsen cemilan rumput laut yg terlaris di Thailand. Kalau kalian pernah ke 7-eleven, pasti tahu "Tao Kae Noi", cemilan rumput laut yang di hasilkan dari pabriknya Top. Sekarang setiap saya berbelanja di minimarket atau supermarket saya pasti ngga pernah lupa untuk membeli cemilan tersebut. Setiap kali saya membeli Tao Kae Noi saya pasti akan selalu ingat perjuangan Top dari nol hingga sukses memasarkan cemilannya ke luar Thailand sampai sekarang. Kalau Top bisa sukses, gue juga pasti bisa kan? Gue akan selalu ingat pesan Top dalam filmnya, "Jika kita sudah memulainya, maka janganlah cepat menyerah!" Rasanya kata-kata ini pas banget buat gue. Pas banget! Thank u for your inspiring life, Top! Hope to meet u one day!
Masih ada satu film lagi yang mau saya share nih, tapi berhubung sudah waktunya ikan bobo saya mau ikutan ah. See u on February, month of love! Have great life journey!
Wuih. Hampir setahun ngga ngeblog. Postingan pertama saya di tahun 2013 nih.
Welcome 2013!
Hmmm... nothing has much changed yet but God is still preparing new challenges for me to be faced in 2013. Well, bukan buat saya saja sih. Kalian yang baca ini juga pasti dapat kok. Tinggal tunggu tanggal mainnya saja. OK!
2013 di buku perjalanan hidup saya diawali dengan pertemuan keluarga yang diadakan di rumah saya. Pertama kalinya ada pertemuan keluarga di rumah saya yang baru ini. Pertemuan keluarga ini sangat membekas di hati karena adanya personil baru yang ikut bergabung.
Tuh yang baru saja gabung jadi personil baru di keluarga saya. Rumah saya kemarin jadi rame banget gara-gara kehadiran bocah satu ini. Duh, pengen nyubitin. Umurnya belum setahun. Baru berapa bulan gitu. Dia keponakan baru saya. Namanya Joshua. Namanya bagus kan?
<3 :p=":p" dan="dan" dua="dua" gue="gue" ini.="ini." jadilah="jadilah" kan="kan" kaya="kaya" keponakan="keponakan" lalu="lalu" nbsp="nbsp" nikah="nikah" p="p" pangeran="pangeran" sepupu="sepupu" tahun="tahun" tampan="tampan" wajahnya="wajahnya" yang="yang">
Ngga kerasa banget deh. Kayanya waktu itu saya masih suka mainan sama sepupu saya. Eh sekarang dia sudah menikah lalu punya anak. Time flies fast. That's why we must enjoy every moment we spend with our family or friends. Waktu ngga bakal balik lagi, men! Saya jadi menghargai waktu saya bersama keluarga saya sekarang.
Hari selanjutnya setelah hari pertama di tahun 2013. Saya membunuh waktu di rumah saja bersama HP Mini yang saya cintai dengan segenap hati. Tsssah. Semenjak PPL kemarin saya jadi suka nonton Korean Reality Show. Saya ngga menyangka kalau saya bisa juga jatuh hati sama reality show-nya Korea. Reality show yang diproduce sama orang Korea bedaaaaa bangeeeeet sama Indo. Jauuuuuh lebih kreatif dan ngga dibuat-buat. Kalau Indo mah kebanyakan drama. Saya sampai bingung itu sebenarnya reality show atau drama? :p Hehehe. Para penggemar Korea pasti tahu reality show yang mau gue bahas sekarang ini juga.
Running Man! Ini nih yang bisa buat saya tertawa ngga keruan di rumah. Running Man ini reality show korea yang pertama kali saya tonton selama saya hidup dan saya janji sama diri sendiri untuk ngga nonton reality show yang lain sebelum Running Man habis masa tayangnya :) 3>
<3 :p=":p" dan="dan" dua="dua" gue="gue" ini.="ini." jadilah="jadilah" kan="kan" kaya="kaya" keponakan="keponakan" lalu="lalu" nbsp="nbsp" nikah="nikah" p="p" pangeran="pangeran" sepupu="sepupu" tahun="tahun" tampan="tampan" wajahnya="wajahnya" yang="yang">
3> <3 :p=":p" dan="dan" dua="dua" gue="gue" ini.="ini." jadilah="jadilah" kan="kan" kaya="kaya" keponakan="keponakan" lalu="lalu" nbsp="nbsp" nikah="nikah" p="p" pangeran="pangeran" sepupu="sepupu" tahun="tahun" tampan="tampan" wajahnya="wajahnya" yang="yang">Running Man ini termasuk ke dalam kategori urban action variety. Jangan tanya apaan. Saya juga ngga tahu. Tanya tuh sama SBS nya karena ini adalah salah satu program unggulan SBS. Di sini MC dan bintang tamu ditantang untuk menyelesaikan suatu misi yang berbeda di tiap episodenya. Mereka yang berhasil menyelesaikan misi bisa pulang dengan tenang dan membawa hadiah tanpa mengalami jeratan hukuman yang aneh-aneh. Buat yang belum pernah nonton, saya sarankan kalian tonton dari episode pertama deh. Itu episode pertama yang buat saya falling in love with Running Man.
For me, Running Man is the great reality show ever. Ngga ada duanya deh. Kelucuan dan karakter masing-masing anggota Running Man meninggalkan keseruan tersendiri untuk sebagai penonton setia. Dari mulai Yoo Jae Suk (the grasshopper, national MC), Kim Jong Kook (tiger, muscle man), HaHa (Haroro), Gary (Calm Man), Song Ji Hyo (Blank Ji Hyo, Mong Ji), Suk Jin (Impala Hyung, Big Nose Hyung), Lee Kwangsoo (Giraffe), satu lagi si Flower Boy or Pretty Boy yang sekarang sudah jarang nongol karena sibuk drama, Jong Ki. Karakter yang terbentuk semenjak mereka di Running Man, membantu gue sebagai penonton untuk mengingat julukan dan nama dari setiap anggota berhubung nama orang Korea itu kan agak ribet ya untuk diucapkan. Masing-masing anggota selain mempunyai julukan yang berbeda-beda, mereka juga mempunyai perkerjaan yang berbeda-beda tapi hampir semuanya berkecimpung di dunia entertaiment. Ada yang jadi pelawak, aktris, penyanyi, ada juga aktor yang hampir ngga pernah kebagian jadi peran utama. Perbedaan inilah yang membuat Running Man semakin menarik dan lucu. Yang pasti sih pelawaknya yang jadi motor penggerak supaya Running Man tetap lucu dan disukai.
Nah, semakin penasaran ngga nonton Running Man? Gih. Unduh saja atau bisa juga streaming loh. Tinggal diklik saja! Dijamin hari-hari kalian selama 2013 ngga akan flat. *Promosi*
Selain Running Man, ada juga film yang beberapa hari lalu saya tonton dan sangat inspiring! Ingin saya share, tapi jangan sekarang yah! Tunggu dipostingan selanjutnya! Film ini cocok banget buat mereka yang berjiwa entrepreneur alias wirausaha!
See you in next post! Have a great 2013 journey! Fighting!
3>
Welcome 2013!
Hmmm... nothing has much changed yet but God is still preparing new challenges for me to be faced in 2013. Well, bukan buat saya saja sih. Kalian yang baca ini juga pasti dapat kok. Tinggal tunggu tanggal mainnya saja. OK!
2013 di buku perjalanan hidup saya diawali dengan pertemuan keluarga yang diadakan di rumah saya. Pertama kalinya ada pertemuan keluarga di rumah saya yang baru ini. Pertemuan keluarga ini sangat membekas di hati karena adanya personil baru yang ikut bergabung.
Tuh yang baru saja gabung jadi personil baru di keluarga saya. Rumah saya kemarin jadi rame banget gara-gara kehadiran bocah satu ini. Duh, pengen nyubitin. Umurnya belum setahun. Baru berapa bulan gitu. Dia keponakan baru saya. Namanya Joshua. Namanya bagus kan?
<3 :p=":p" dan="dan" dua="dua" gue="gue" ini.="ini." jadilah="jadilah" kan="kan" kaya="kaya" keponakan="keponakan" lalu="lalu" nbsp="nbsp" nikah="nikah" p="p" pangeran="pangeran" sepupu="sepupu" tahun="tahun" tampan="tampan" wajahnya="wajahnya" yang="yang">
Ngga kerasa banget deh. Kayanya waktu itu saya masih suka mainan sama sepupu saya. Eh sekarang dia sudah menikah lalu punya anak. Time flies fast. That's why we must enjoy every moment we spend with our family or friends. Waktu ngga bakal balik lagi, men! Saya jadi menghargai waktu saya bersama keluarga saya sekarang.
Hari selanjutnya setelah hari pertama di tahun 2013. Saya membunuh waktu di rumah saja bersama HP Mini yang saya cintai dengan segenap hati. Tsssah. Semenjak PPL kemarin saya jadi suka nonton Korean Reality Show. Saya ngga menyangka kalau saya bisa juga jatuh hati sama reality show-nya Korea. Reality show yang diproduce sama orang Korea bedaaaaa bangeeeeet sama Indo. Jauuuuuh lebih kreatif dan ngga dibuat-buat. Kalau Indo mah kebanyakan drama. Saya sampai bingung itu sebenarnya reality show atau drama? :p Hehehe. Para penggemar Korea pasti tahu reality show yang mau gue bahas sekarang ini juga.
Source: @RunningManCast |
<3 :p=":p" dan="dan" dua="dua" gue="gue" ini.="ini." jadilah="jadilah" kan="kan" kaya="kaya" keponakan="keponakan" lalu="lalu" nbsp="nbsp" nikah="nikah" p="p" pangeran="pangeran" sepupu="sepupu" tahun="tahun" tampan="tampan" wajahnya="wajahnya" yang="yang">
3> <3 :p=":p" dan="dan" dua="dua" gue="gue" ini.="ini." jadilah="jadilah" kan="kan" kaya="kaya" keponakan="keponakan" lalu="lalu" nbsp="nbsp" nikah="nikah" p="p" pangeran="pangeran" sepupu="sepupu" tahun="tahun" tampan="tampan" wajahnya="wajahnya" yang="yang">Running Man ini termasuk ke dalam kategori urban action variety. Jangan tanya apaan. Saya juga ngga tahu. Tanya tuh sama SBS nya karena ini adalah salah satu program unggulan SBS. Di sini MC dan bintang tamu ditantang untuk menyelesaikan suatu misi yang berbeda di tiap episodenya. Mereka yang berhasil menyelesaikan misi bisa pulang dengan tenang dan membawa hadiah tanpa mengalami jeratan hukuman yang aneh-aneh. Buat yang belum pernah nonton, saya sarankan kalian tonton dari episode pertama deh. Itu episode pertama yang buat saya falling in love with Running Man.
For me, Running Man is the great reality show ever. Ngga ada duanya deh. Kelucuan dan karakter masing-masing anggota Running Man meninggalkan keseruan tersendiri untuk sebagai penonton setia. Dari mulai Yoo Jae Suk (the grasshopper, national MC), Kim Jong Kook (tiger, muscle man), HaHa (Haroro), Gary (Calm Man), Song Ji Hyo (Blank Ji Hyo, Mong Ji), Suk Jin (Impala Hyung, Big Nose Hyung), Lee Kwangsoo (Giraffe), satu lagi si Flower Boy or Pretty Boy yang sekarang sudah jarang nongol karena sibuk drama, Jong Ki. Karakter yang terbentuk semenjak mereka di Running Man, membantu gue sebagai penonton untuk mengingat julukan dan nama dari setiap anggota berhubung nama orang Korea itu kan agak ribet ya untuk diucapkan. Masing-masing anggota selain mempunyai julukan yang berbeda-beda, mereka juga mempunyai perkerjaan yang berbeda-beda tapi hampir semuanya berkecimpung di dunia entertaiment. Ada yang jadi pelawak, aktris, penyanyi, ada juga aktor yang hampir ngga pernah kebagian jadi peran utama. Perbedaan inilah yang membuat Running Man semakin menarik dan lucu. Yang pasti sih pelawaknya yang jadi motor penggerak supaya Running Man tetap lucu dan disukai.
Nah, semakin penasaran ngga nonton Running Man? Gih. Unduh saja atau bisa juga streaming loh. Tinggal diklik saja! Dijamin hari-hari kalian selama 2013 ngga akan flat. *Promosi*
Selain Running Man, ada juga film yang beberapa hari lalu saya tonton dan sangat inspiring! Ingin saya share, tapi jangan sekarang yah! Tunggu dipostingan selanjutnya! Film ini cocok banget buat mereka yang berjiwa entrepreneur alias wirausaha!
See you in next post! Have a great 2013 journey! Fighting!
3>
Saya kembali....... Whossssh. Setelah hampir sebulan tidak corat coret di sini. Sebulan terakhir ini saya terlalu disibukkan dengan urusan Program Pengalaman Lapangan (PPL) saya di salah satu SD di Jakarta Timur. Dari mulai membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, koreksi nilai UTS bocah-bocah sampai yang terakhir ini persiapan mental untuk ujian PPL. Seketika saya butuh waktu lebih dari 24 jam pada waktu itu. Rasanya 24 jam sehari itu tidak cukup untuk menuntaskan itu semua. Tapi thank God, IT'S OVER! I FINALLY KILL THEM ALL! HAHAHAHA. Akhirnya saya menyelesaikan PPL! I. Saya sampai hafal tanggal saya selesai PPL saking senengnya :p Emmm, sebenernya mau dibilang seneng ya seneng sih tapi..... Ada tapinya nih. Sedih ninggalin bocah-bocah yang sudah saya ajar beberapa bulan ini.... :( Walaupun mereka suka menguji kesabaran batin saya, tetap saya sebagai guru saya sedih juga kalau harus meninggallkan murid-murid saya itu. Ketika terakhir kali saya mengajar bocah-bocah kelas V itu, ketika pulang salah seorang bocah bertanya sama saya, "Miss, minggu depan masih ngajar lagi kan?" Saya jawab sambil bercanda, " Ngga ngajar lagi. Kontrak kerjanya Miss di sekolah ini sudah habis." Terus dengan sedihnya bocah itu jawab lagi, "Yah Miss, perpanjang aja kontraknya. Nanti kalau perlu kita demo ke bapak Kepala Sekolah deh. Beberapa bocah lain yang masih tinggal di kelas saat itu dengan semangat 45, teriak tandan setuju dengan pernyataan temannya, "Iya Miss. Setuju! Kalau perlu kita demo nih Miss." Saya cuma senyum. Andai saya punya kesempatan lagi ngajar di situ, tapi sayang kesempatan itu sudah berakhir. Saya hanya bisa menunggu kesempatan yang lain lagi.
Rezki, Partner PPL Saya Bersama Bocah-bocah Kelas V |
Ketika keluar kelas di hari terakhir saya terakhir ngajar, bocah-bocah cowok yang tadinya ngga tau hari itu hari terakhir saya ngajar di kelas mereka, langsung menghampiri saya. (Gosip cepat sekali menyebar di kalangan bocah SD :p) Saya langsung dikerubuti bak gula yang didekati semut. "Miss, emang bener ya Miss ngga ngajar di sini lagi nanti?" Saya senyum (*dalam hati nangis). "Iya Miss nanti ngga ngajar di sini lagi. Miss mau melanjutkan kuliah, Miss." "Yah Miss kok gitu sih". Saya kembali tersenyum dan ikut berkumpul di ruang perpustakaan bersama ketiga sahabat baru saya yang saya kenal semenjak PPL, guru pamong saya (yang paling gaul) dan dosen pembimbing saya (yang luar biasa baik hatinya). Dosen saya memberikan sedikit wejangan tentang cara kami mengajar di kelas. Sedikit tapi 'kena' banget di hati dan sanubari kami semua. Setelah itu kami berkumpul dengan para guru di ruangan sebelah dan...... perpisahan. Kata yang menyebalkan ini terpaksa saya harus alami kembali saat PPL. Saya dan sahabat PPL saya harus berpisah dengan guru-guru di tempat saya PPL. Mata saya hampir menitikkan air mata ketika harus berjabat tangan tanda perpisahan dengan guru-guru di sana. Mereka terlalu banyak memberikan saya pelajaran baru tentang dunia pendidikan yang sesungguhnya. Bagaimana hidup dan hati mereka harus sepenuhnya didedikasikan untuk pendidikan. Saya melihat seorang guru yang sudah pensiun dan menjadi seorang eyang, mendedikasikan hidupnya untuk mengajar. Semangat itu terpatri jelas di wajah dan kehidupannya. Saya melihat seorang guru muda yang terkadang harus membawa anaknya yang berumur satu tahun demi tanggung jawabnya akan dunia pendidikan yang digelutinya. Saya melihat juga seorang guru muda, yang memegang kelas dan juga harus membagi waktu dan tenaganya mengajar bahasa Inggris kelas 1-6. Saya melihat berbagai macam manusia di sana. Saya mendapat pengalaman berharga. Sesungguhnya tidak kebetulan Tuhan menempatkan saya untuk PPL di SD ini. Tidak kebetulan. Tepat pada waktuNya. Sesuai dengan rencanaNya. Tidak kebetulan saya mengenal ketiga orang sahabat baru saya. Ketiga orang yang mengajarkan saya untuk bekerja keras dan selalu ceria. Ketiga orang ini membentuk hidup saya selama empat bulan terakhir ini. Tidak kebetulan saya mendapatkan kesempatan untuk mengajar kelas V, kelas yang paling SUPER. Kelas yang tiada hari tanpa masalah. Tapi melalui mereka lah saya dibentuk menjadi seorang guru yang sangat sabar dan care. PPL ini sungguh bukan sesuatu yang kebetulan. Dan akhirnya yang tidak kebetulan ini lah yang membentuk saya dan memberikan pengalaman yang sungguh berharga yang tidak akan saya lupakan seumur hidup saya. I'm forever grateful! -@dhewdhew
Ketiga Sahabat PPL Saya, Guru Pamong dan Dosen Pembimbing Super |
Ibu Liz, Paling Disegani Di Kelas V & Eyang Sundari, Seorang Guru Berdedikasi |