Setelah tahun lalu berkunjung ke Penang untuk berobat. Tahun 2018
tepatnya bulan Juli kemarin, saya dan mama kembali berobat ke Penang. Kali ini
saya pergi bersama kakak perempuan saya. Perjalanan kali ini cukup mendadak
karena mama baru memberi jawaban setuju untuk kembali berobat di Penang H-2
sebelum tanggal keberangkatan kami.
Silakan dihitung sendiri ya kalau memang kalian berencana berobat ke Penang juga. Kalau kemarin, kami menghabiskan sekitar 10 juta untuk biaya berobat mama saya selama di Penang.
Buat teman-teman yang mau tanya-tanya tentang berobat ke Penang, feel free to ask me! :) Boleh tulis pertanyaannya di kolom komentar atau berkirim email juga boleh loh.
Kami berangkat ke Penang pada hari Minggu, 15 Juli 2018, dan
saya baru membeli tiket pesawat hari Jumat, 14 Juli 2018. Untungnya bos di
kantor saya dan kakak saya sangat pengertian. Kami diizinkan mengambil cuti
dadakan untuk mengantar mama berobat ke Penang hehehehe.
Kakak dan Mama Saya |
Kok Berobat ke Penang Lagi?
Belakangan BPJS menetapkan aturan baru tentang rujukan untuk ke
Rumah Sakit Nasional. Selama ini jika rujukan habis, kami tinggal minta
perpanjangan dari dokter Rumah Sakit Nasional tersebut, tapi peraturan terakhir
mewajibkan pasien untuk meminta rujukan awal lagi dari Faskes Tingkat Pertama,
yaitu Puskesmas, RSUD, lalu baru bisa kembali lagi ke Rumah Sakit Nasional.
Kebayang dong bagaimana capeknya mama saya kalau harus bolak balik begitu,
sedangkan solusi untuk mengurangi nyeri di punggung dan kejelasan tentang
tiroid mama saya tidak kunjung ada selama kami berobat di sana. Karena
ketidakpuasan yang kami alami itu, kami akhirnya memutuskan untuk berobat ke
Penang lagi dengan harapan menemukan titik terang dari penyakit yang dialami
mama saya.
Ke Penang naik maskapai apa?
Berhubung dadakan, akhirnya saya membeli tiket pesawat yang
harganya tidak murah juga untuk perjalanan dadakan tapi lumayan nyaman untuk
mama, dapat makan, dan paling penting dapat bagasi: Citilink. Sepertinya
Citilink baru membuka rute untuk direct flight Jakarta-Penang karena selama
ini, baru Air Asia saja yang menyediakan direct flight ke Penang. Harga
tiket per orang untuk pulang pergi saat itu sebesar Rp. 2.200.000,-.
Tiket Citilink ke Penang |
Memang agak mahal jika dibandingkan perjalanan kami sebelumnya, ya
tapi wajarlah dengan fasilitas yang disediakan.
Jika kalian membeli tiket pesawat untuk orang tua kalian yang
berumur 60 ke atas, Citilink memberi diskon 10% untuk harga tiket yang kalian
beli. Lumayan kan? (Ini bukan endorse yah :p)
Berapa hari berobat di Penang?
Saya dan kakak mengambil cuti selama 5 hari: Senin – Jumat, tetapi
kami berada di sana selama seminggu. Kami berangkat hari Minggu pagi dan pulang
hari Sabtu sore. Lumayan lama di sana. Tujuan kami ada dua: berobat ke Penang
dan liburan singkat di sana mengingat mama kami yang sejak sakit tidak pernah
mau pergi ke luar rumah.
Selama 7 hari itu, kami menghabiskan waktu 2 hari saja untuk
berobat. Kami juga kaget ternyata lebih cepat dari perkiraan kami. Mungkin
karena kami pasien luar negeri ya, jadi mereka sangat menghargai waktu kami
yang sudah jauh-jauh berobat ke Penang. Sisanya? Kami habiskan dengan membawa
mama kami jalan-jalan di Penang.
Jalan-jalan di Penang Hill |
Pengalaman kedua kali berobat di Hospital Lam Wah
Ee , Penang
Kami kembali bertemu dokter Orthopedi di Hospital Lam Wah Ee .
Kenapa memilih Hospital Lam Wah Ee ? Silakan baca postingan saya yang tentang berobat ke penang part 1 ya, supaya lebih jelas. Di hari pertama, kami bertemu Mr. Khaw Kar Teng (dokter Orthopaedi) lagi. Beliau
menanyakan kondisi mama dan saya menanyakan beberapa pertanyaan terkait kondisi
mama saya. Jawabannya cukup memuaskan dan beliau menyarankan mama kembali untuk
disuntik karena mama masih mengeluh merasakan nyeri di bagian punggung
bawahnya. Beliau juga meresepkan kembali obat untuk beberapa bulan. Harganya
obatnya lumayan mahal karena ini akan dikonsumsi selama sekitar 3 bulan
ke depan. Untuk detil biayanya silakan baca sampai bawah ya.
Mengambil Nomor Antrian di Lobi Rumah Sakit |
Untuk tindakan suntik ini, tidak dilakukan oleh dokter Khaw tetapi
oleh suster yang sudah berpengalaman. Tindakan sendiri dilakukan di Ruang Gawat
Darurat dan memakan waktu sekitar 10-15 menit saja. Suntik ini dilakukan agar
nyeri yang dialami mama saya sedikit demi sedikit berkurang dan tidak mencegah
pengeroposan tulang lebih lanjut.
Selesai suntik, kami ternyata masih mempunyai banyak waktu. Saya
pun mengusulkan untuk berkunjung ke dokter Onkologi. Saya pun kembali mengambil
nomor antrian pendaftaran untuk rawat jalan ke dokter Onkologi, dipanggil
sesuai nomor pendaftaran, dapat kartu berobat untuk konsultasi ke dokter
Onkologi, lalu langsung ke depan ruangan prakteknya. Ruangan prakteknya berbeda
dengan Poli Orthopaedi, terletak di dekat luggage room, tidak jauh dari
ATM CIMB Niaga.
Kami sempat menunggu kurang lebih setengah jam karena status mama
yang masih nyelip entah dimana. Tidak lama, kami pun dipanggil masuk ke ruang
praktek dokter.
Menunggu Status |
Dokter Onkologi yang kami temui merupakan orang India, bernama dr.
Sujit. Beliau tidak lancar berbahasa melayu dan lancar berbahasa Inggris.
Namun, dia sedikit mengerti kalau mama saya berbicara dalam bahasa Indonesia.
Ya walaupun saya tetap harus bantu terjemahkan juga sih.
Awalnya saya agak ragu mengunjungi dokter Onkologi di Penang ini
karena saya lupa membawa hasil operasi tiroid mama dan hasil pemeriksaan tiroid
lainnya di rumah sakit di Jakarta. Saya pun meminta abang saya untuk scan semua
pemeriksaan itu. Dengan modal hasil scan itu, saya dan kakak memberanikan
diri untuk konsultasi ke dokter Onkologi.
Dokter sempat menanyakan keadaan mama saya sekarang. Saya pun
menjelaskan dan dokter bilang kami tidak perlu khawatir. Beliau hanya ingin
melihat hasil cek darah. Kami pun request untuk mama melakukan CT Scan
Tiroid juga agar kami lebih yakin. Selesai dari dokter kami langsung ke
Departemen Radiologi dan Patologi. Mengantri di Hospital Lam Wah Ee tidak
seburuk di Rumah Sakit di Jakarta. Hasilnya pun langsung ditransfer ke
komputer dokter yang bersangkutan. Sangat jarang sekali, pasien di rumah sakit
ini membawa hasil ronsen atau CT Scan dibungkus dengan amplop besar. Semua
hasil sudah terekam di komputer dokter.
Kami datang kembali keesokan harinya untuk mendengarkan penjelasan
dokter terkait hasil cek darah dan CT Scan mama di hari sebelumnya.
Beliau pun seakan membawa angin segar untuk mama. Semua hasil menunjukkan tidak
perlu ada yang dikhawatirkan dan tidak perlu operasi lagi karena tidak ada
nodul yang menonjol di tiroid mama yang sebelah kiri. Kami disarankan untuk
kontrol lagi tahun depan.
Dari kedua dokter tersebut, saya cukup puas dengan cara mereka
memperlakukan pasien. Meskipun Hospital Lam Wah Ee ini adalah rumah sakit non-profit
tetapi mereka tidak memperlakukan pasien mereka dengan sembarangan. Semua
pasien diperlakukan sama. Susternya tidak terlalu ramah memang tetapi
mereka tetap melayani pasien dengan sebaik-baiknya. Jangan harap deh
suster-suster di rumah sakit di Penang itu ramah dengan kita hehehe.
Untuk pelayanan yang lain seperti Radiologi dan Patologi, saya
cukup senang dengan kecepatan pelayanan dan hasilnya. Tidak perlu menunggu
seminggu untuk mengambil hasilnya. Kalau mau cetak hasil pemeriksaan Radiologi,
kita hanya perlu memberikan kartu berobat saja lalu berikan ke kasir Radiologi
dan tunggu dicetak. Setelah tercetak, mereka akan memberikan hasilnya berupa CD
kepada kita. Untuk hasil cek darah, kita tidak perlu mengantri berjam-jam di
depan kasir. Hasil cek darah akan langsung muncul di komputer dokter dan dokter
biasanya akan mencetaknya untuk kita.
Biaya berobat di Hospital Lam Wah Ee ,
Penang
Untuk biaya berobat di
Penang, seperti yang saya bilang di postingan sebelumnya, kurang lebih sama
dengan rumah sakit swasta di Jakarta. Tetapi kecepatan pelayanan dan kepuasan
pasien dijamin di sini. Tidak perlu diragukan pelayanannya. Kalau perlu rumah sakit dengan alat
yang lebih canggih, kalian bisa berobat di rumah sakit lain yang tersebar di
Penang.
Berikut sedikit gambaran
biaya berobat mama saya di Hospital Lam Wah Ee, Penang kemarin:
Registrasi pasien : RM 5.00
Konsultasi dokter : RM 50.00
Obat-obatan* : RM 347.50
Suntik** :
RM 767.00
Cek darah*** : RM 319.00
CT Scan**** : RM 1410.00
*Biaya obat-obatan ini
berbeda-beda untuk tiap pasiennya ya. Ini hanya gambaran besarnya saja. Jangan
jadikan patokan ya.
**Suntik ini dilakukan
sebagai pengganti obat tulang mama saya. Kalau di Jakarta biayanya sekitar 1o
juta atau bahkan bisa lebih.
***Cek darah yang dilakukan
termasuk cek fungsi tiroid.
****Ini yang paling mahal
dari perjalanan medis kali ini. Namun hasilnya cukup memuaskan dan setara MRI
di Jakarta. CT scan yang dilakukan itu dari leher sampai ke perut.
Note: 1 RM saat itu = Rp.
3.600,-
Setelah selesai kontrol ke dokter, pengambilan obat dan pembayaran di lakukan di sini. |
Silakan dihitung sendiri ya kalau memang kalian berencana berobat ke Penang juga. Kalau kemarin, kami menghabiskan sekitar 10 juta untuk biaya berobat mama saya selama di Penang.
Sekian cerita saya tentang
pengalaman berobat di Penang untuk yang kedua kalinya. Untuk teman-teman yang
sempat ragu untuk berobat di sana, silahkan baca postingan saya supaya lebih
yakin. Kalau sudah punya uang tabungan, jangan ragu untuk membawa orang tua
atau keluarga yang sakit untuk berobat di Penang. Bukannya ragu dengan kemampuan
dokter di Jakarta atau Indonesia sih, orang tua atau keluarga kita yang sakit
butuh penanganan yang cepat dan kejelasan juga kan?
Buat teman-teman yang mau tanya-tanya tentang berobat ke Penang, feel free to ask me! :) Boleh tulis pertanyaannya di kolom komentar atau berkirim email juga boleh loh.
UPDATE!
Saat ini berobat ke Penang jauh lebih mudah karena ada beberapa perwakilan rumah sakit Penang di Indonesia, contohnya BerobatKePenang.com. Mereka mewakili rumah sakit di Penang, seperti Island Hospital Gleneagles Penang, dan Loh Guan Lye Specialist Centre.
Sebelum berangkat untuk berobat ke Penang, kalian bisa:
- minta rekomendasi dokter spesialis
- minta perkiraan biaya berobat (jadi tahu harus bawa uang berapa)
- buat janji ketemu dokter
- minta diaturkan jemputan dari bandara ke rumah sakit
The best part, mereka punya tim dokter umum untuk bantu pelajari keluhan pasien dan kasih rekomendasi dokter. Jadi, kalian bisa nyambung pas jelasin masalah yang dihadapi dan dapet rekomendasi dokter spesialis yang tepat.