Bulan lalu saya kembali mengantar mama saya berobat di Penang. Sekarang mama rutin tiap 2 kali dalam setahun melakukan cek kesehatan di Penang. Ini keempat kalinya saya bersama kakak saya menemani mama ke Penang. Dalam setiap kunjungan kami ke Penang, kami pasti selalu menyempatkan jalan-jalan di Penang. 

Baca juga: https://www.dhewnat.com/2018/09/jalan-jalan-di-penang.html

Di postingan kali ini, saya akan melanjutkan cerita saya tentang jalan-jalan di beberapa tempat wisata di Penang. Buat kalian yang berobat ke Penang, bisa nih sekalian mendatangi tempat wisata ini. Penang itu ga melulu tentang rumah sakit kok. Banyak tempat wisata asik di Penang yang bisa kamu kunjungi.

Saya mengunjungi Bukit Bendera di tahun 2018 lalu. Itu merupakan kunjungan kedua saya ke Penang. Saat itu saya bingung harus mengajak mama dan kakak saya jalan-jalan kemana. Dalam setiap perjalanan bersama keluarga, saya selalu kebagian tugas untuk membuat bujet perjalanan, memesan penginapan sampai membuat rencana perjalanan Untuk yang terakhir biasanya sih saya buat ketika sampai di Penang. 

Tahun lalu, kondisi fisik mama saya belum sebaik sekarang. Beliau masih merasakan nyeri di punggungnya dan ga bisa duduk terlalu lama. Saya juga ga tega kalau mengajak mama jalan terlalu lama. Saya pun menjelajah di internet untuk mencari tempat wisata yang cocok untuk mama saya dan bertemulah saya dengan Bukit Bendera.

Pemandangan Dari Atas Bukit Bendera

Bukit Bendera atau sering disebut juga Penang Hill, sedikit mirip puncak, Jawa Barat. Di Penang Hill, kalian bisa melihat pemandangan yang menyejukkan hati dan pikiran serta menghirup udara yang bersih (bebas dari polusi kendaraan di Jakarta, pastinya). Untuk sampai ke atas Penang Hill, kamu tidak perlu berjalan kaki. Kamu bisa menaiki Funicular Train. Kereta ini dirancang untuk membawa penumpang naik ke atas Penang Hill. Jalur keretanya menanjak ke atas. Eits, keretanya tidak gratis ya. Kamu harus membeli tiket masuk Penang Hill (sudah termasuk kereta) terlebih dahulu. Berikut rincian harga tiketnya*:

Harga tiket standard

*cek kurs BI untuk melihat harga tiketnya dalam mata uang Rupiah

Setelah membeli tiket masuk, kamu harus mengantri di Penang Hill Lower Station. Mengantrilah sesuai dengan tertib. Ingat, kamu sedang berada di negara orang. Jadi, jangan mempermalukan diri sendiri bahkan negaramu. Saat kereta tiba di Lower Station, pilihlah tempat duduk di barisan paling bawah untuk dapat merasakan pengalaman terbaik naik kereta ke atas Penang Hill. 

Sesampainya di Penang Upper Hill Station, kamu bisa jalan santai di atas Penang Hill dan menikmati udara sejuk Pulau Penang. Hanya ada beberapa tempat yang kami kunjungi saat di atas Penang Hill. Beberapa di antaranya adalah Sky Walk, Owl Museum, Love Lock, dan Food Court. Kami rencananya ingin melihat the Habitat juga tapi tiket masuknya terlalu mahal. Gagal deh ke sana. 

Tempat yang ga saya rekomendasikan untuk dikunjungi di Penang Hill adalah Owl Museum. Saya pikir saya akan bisa melihat berbagai macam Owl di dalam museum ini. Ternyata dalam museum ini, hanya ada koleksi barang atau ornamen dengan karakter burung hantu. Museumnya juga tidak terlalu besar dan harga tiketnya mahal banget RM 10.

Beberapa Koleksi di Owl Museum, Penang

😎Tips: 

Saat akhir pekan atau liburan, antrian untuk Funicular Train ini luar biasa panjangnya. Belilah tiket fast lane kalau kamu malas mengantri lama.

Opening Hours:

Buka setiap hari

Tiket: 06.15 - 10.00  

Kereta Funicular: 06.30 - 11.00 

Website: http://www.penanghill.gov.my  

Tempat ini wajib banget kamu kunjungi jika berada di George Town, Penang. Mansion ini dulunya merupakan rumah peranakan (keturunan Tionghoa yang menikah dengan orang lokal, Malaysia). Mereka dikenal dengan Baba dan Nyonya. Baba merupakan panggilan untuk laki-laki sedangkan panggilan untuk perempuan adalah Nyonya. 

Saat kamu memasuki Pinang Peranakan Mansion, kamu akan dibawa ke abad 19 saat rumah ini menjadi kediaman dan kantor dari seorang Kapitan China bernama Chung Keng Kwee. Ia tokoh yang sangat dihormati di Penang pada saat itu dan kekayaannya tercermin dari barang-barang antik yang kamu bisa lihat di rumah ini.

Salah Satu Bukti Kekayaan Kapitan Chung 😁

Rumah ini tentunya dibangun berdasarkan Feng Shui China tetapi ada beberapa arsitektur dipengaruhi oleh Inggris dan Skotlandia. Mungkin karena saat itu Penang dikuasai oleh Inggris.

Untuk masuk ke dalam Pinang Peranakan Mansion, kamu harus membayar tiket masuk sebesar RM 20.00 plus kamu akan diberikan tour guide jika kamu ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah dari Pinang Peranakan Mansion. Tour guide akan memberikan informasi dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Mandarin atau Bahasa Inggris. Ga ada tour dalam Bahasa Melayu ya. Kamu tinggal memilih salah satu dari kedua bahasa itu saja. Saya sih lebih memilih Bahasa Inggris karena saya ga paham Bahasa Mandarin.

😎Tips: 

Dilarang makan dan minum di dalam Pinang Peranakan Mansion ya. Di dalam mansion, tersedia restoran khas peranakan yang bisa kamu coba tapi harganya ga bersahabat. 

Opening Hours:  

Buka setiap hari pukul 09.30 - 17.00 

Website: http://www.pinangperanakanmansion.com.my/  

Ruang Tengah di Blue Mansion P.S. Di sini nih tempat Rachel Chu main mahjong

Pernah nonton film Hollywood yang judulnya “Crazy Rich Asian”? Kamu pasti tahu tempat ini. Cheong Fatt Tze Mansion merupakan salah satu tempat syuting film Crazy Rich Asian. Di sini Rachel dan calon mertuanya bertemu dan bermain mahjong. 

Tahu ga, ternyata mansion ini tipikal rumah keturunan Tionghoa banget. Dari mulai pintu masuk, ruang tengah, jumlah anak tangga dan bentuk jendelanya itu harus sesuai dengan Feng Shui. Ga salah kalau pemilik rumah ini merupakan salah satu orang terkaya juga di Penang.

Biaya masuk ke Mansion ini kurang lebih sama dengan Pinang Peranakan Mansion yaitu, sebesar RM 18 (termasuk guided tour). Guided tour di Blue Mansion ini menurut saya lebih asyik daripada di Pinang Peranakan Mansion dan pengucapannya juga lebih oke. Sayangnya bagian rumah yang bisa dilihat-lihat di sini lebih kecil daripada Pinang Peranakan Mansion karena sebagian sudah difungsikan sebagai hotel.

Setelah tour selesai, kamu dapat berkeliling lagi dan memotret sepuasnya. Dari dua mansion yang saya pernah kunjungi di Penang, saya jadi belajar ternyata dulu orang Tionghoa di Penang mempunyai istri lebih dari satu.

😎Tips: 

Kamu bisa mengunjungi Cheong Fatt Tze hanya di jam-jam tertentu saja. Pastikan kamu datang 30 menit sebelum jam kunjungan dimulai. 

Opening Hours:

Senin-Jumat : 11.00 / 14.00 / 15.30 (English)

Sabtu & Minggu : 11.00 & 14.00 (English); 12.00 & 15.30 (Chinese)

Website: https://www.cheongfatttzemansion.com/

Bagian Depan Church of Assumption

Sebagai nasrani, saya suka sekali mengunjungi gereja di negara atau kota yang saya kunjungi. Saya sudah pernah mengunjungi Gereja St. George di George Town, Penang dan kali ini saya berkesempatan mengunjungi satu gereja lagi yang terletak di dekat Blue Mansion. Waktu itu kami harus menunggu tour yang sebelumnya selesai, baru kami boleh masuk. Sambil mengisi waktu, kami pun mencari-cari tempat wisata di sekitar Blue Mansion dan tidak sengaja kami melihat sebuah bangunan gereja. Di depan gereja tersebut terdapat papan nama bertuliskan Church of the Assumption.

Church of the Assumption merupakan salah satu dari beberapa gereja Katolik yang berada di Penang. Bangunannya cukup besar dan di sebelah kanan dan kiri dekat mimbar gerejanya terdapat patung dan sejarah tulisan tentang berdirinya gereja ini di Penang dan siapa saja pendiri gerejanya. 

Kamu tidak perlu membayar tiket masuk untuk masuk ke dalam gereja ini alias gratis.

😎Tips: 

Di samping bangunan gereja ini terdapat museum kecil. Tidak dipungut biaya jika kamu ingin masuk ke dalamnya. Saat saya berada di situ, saya tidak sempat mengunjungi museumnya karena saya harus balik lagi ke Cheong Fatt Tze.  

Opening Hours: 

Buka setiap hari

Website: http://assumptionchurchpenang.org/

Biasanya setelah puas jalan-jalan di Penang Hill, wisatawan di Penang akan mengunjungi Kek Lo Si temple karena lokasinya berdekatan. Kamu bisa naik taksi online dari Penang Hill menuju ke Kek Lo Si Temple. 

Buat kamu yang menyukai sejarah dan agama, pasti suka deh berada di sini. Kek Lo Si ini adalah kuil Buddha terbesar di Penang. Tidak dikenakan biaya untuk masuk ke dalam temple tapi kamu harus membayar sebesar RM 2 jika kamu mau naik ke atas Pagoda. Dan jangan lupa untuk menyediakan recehan untuk pengemis yang berada di dalam temple. Di sepanjang pintu masuk menuju ke dalam pagoda terdapat banyak pengemis. Baru kali ini saya melihat pengemis di Penang. Dulu saya kira tidak ada pengemis di Penang.

Pengemis di dalam Kek Lo Si Temple

Selain pagoda, biasanya wisatawan ingin melihat patung Dewi Kuan Yin. Tapi saya ga sempat ke sana karena terlalu terpesona dengan pagodanya. Rasanya tenang banget deh berada di dalam Kek Lo Si ini.

😎Tips: 

Setelah selesai berkunjung ke Kek Lo Si temple, kamu bisa mencoba dua makanan legendaris yang terletak ga jauh dari situ, namanya Sister Curry Mee dan Asam Laksa. 

Opening Hours:

Senin-Minggu: 8.30am to 5.30pm

Website : https://kekloksitemple.com/

Masih banyak banget tempat wisata di Penang yang belum saya kunjungi. Rencananya tahun depan saya akan berobat dan jalan-jalan ke Penang lagi. Saya mau mendatangi lebih banyak tempat wisata di Penang. Buat kamu yang pernah ke Penang, ada rekomendasi tempat wisata oke ga nih? Tulis di kolom komentar ya kalau ada. 

Sore itu di sela-sela kesibukan saya bekerja, tidak sengaja saya melihat postingan komunitas blogger perempuan di Instagram. Postingan tersebut berisi informasi workshop untuk blogger maupun content creator yang sedang mengembangkan karir dalam dunia digital. Workshop ini dinamakan hiip Academy #1. Ini merupakan acara perdana diadakan oleh Blogger Perempuan Network yang kini sudah berubah nama menjadi hiip Indonesia. 

Sebelum mendaftar hiip Academy #1, saya sempat mengajak teman satu kantor yang kebetulan senang ngeblog juga. Namun, dia langsung menolak ajakan saya setelah tahu hiip Academy #1 ini tidak gratis melainkan berbayar. Ya sudahlah, memang nasib saya harus datang sendiri. Saya pun memberanikan diri untuk mendaftar. Beruntungnya saya ketika mendapatkan harga spesial karena mendaftar sebelum tanggal 30 Juli 2019.  

Lokasi acara hiip Academy #1 ini tidak terlalu jauh dari rumah saya, tepatnya di CoHive 101, Kuningan. Dibutuhkan hanya sekitar 30 menit untuk naik ojek online dari rumah saya menuju CoHive. Saya memilih datang agak mepet karena saya sebetulnya malas basa-basi dengan peserta lainnya. Maklum, saya ini introvert akut. 

Sesampainya saya di CoHive, saya langsung naik ke lantai 2 dan mencari room 5. Di depan ruangan, panitia siap untuk menyambut para peserta hiip Academy #1. Sebelum masuk ruangan, saya terlebih dahulu mengisi absensi. Lalu, saya diberikan kudapan, buku catatan, dan pulpen.

Di dalam ruangan sudah banyak peserta hiip Academy #1 yang terlebih dahulu datang. “Kok rasanya mereka sudah akrab gitu ya?” pikir saya dalam hati. Saya pun memilih duduk di barisan pinggir sebelah kiri. Maklum anak introvert akut. Saya biasanya mengamati lingkungan baru terlebih dahulu, baru bisa memberanikan diri untuk mengenal siapa saja yang ada di dalamnya. 

Tidak lama saya duduk, tiba-tiba seseorang duduk di samping saya, namanya mbak Sandrine. Saya pun memberanikan diri untuk berkenalan dengannya dan mulai berbincang tentang dunia digital. Dari blog pribadi sampai sosial media yang saat ini sedang populer, instagram. Tidak lama sebelum acara dimulai, saya mengajak mbak Sandrine untuk duduk di depan supaya lebih maksimal menerima ilmu hiip Academy #1 dan mendokumentasikan acaranya. Kalau kata mbak Aprijanti, “Posisi Menentukan Prestasi”. 

Acara pun dimulai…. Mbak Aprijanti selaku MC, menyapa semua peserta hiip Academy #1. Beliau menginformasikan beberapa hal terkait dengan acara hiip Academy #1. Dilanjutkan dengan penjelasan singkat dari mbak Almazia, Co-founder BP Network, tentang hiip Indonesia dan bagaimana hiip Indonesia menghubungkan brand dengan dengan para influencer di Indonesia.

Setelah mbak Almazia selesai memberikan penjelasan, sesi pertama pun dimulai. Pembicara pertama pada sesi ini adalah mas Ariev Rahman. Beliau merupakan travel blogger Indonesia yang pernah mendapatkan berbagai macam penghargaan berkat kerja kerasnya ngeblog sejak tahun 2012. Sejujurnya, Mas Ariev ini lah yang menjadi alasan saya tertarik untuk mengikuti hiip Academy #1. Jadi, di tahun 2016 lalu, saya berhasil membuat visa UK sendiri melalui panduan membuat visa UK yang ditulis mas Ariev di dalam blog pribadinya: backpackstory.me. Dia juga menginspirasi saya untuk membuat postingan yang serupa tapi tak sama tentunya. 

Baca juga: Mengurus Visa Inggris (UK) Tanpa Biro Jasa

Di sesi pertama ini, Mas Ariev berbagi tips tentang bagaimana dia membuat konten cerita perjalanannya. Dia menekankan bahwa konten itu adalah salah satu faktor penting untuk sebuah blog berkembang. Kalau konten sudah bagus, banyak orang akan tertarik dan mengunjungi blog kita. 

Selain konten yang bagus, konsistensi juga diperlukan oleh seorang blogger. 2 hal penting ini singkat mas Ariev menjadi 2 KON! Jika seorang blogger konsisten menulis, maka akan ada konten-konten berkualitas yang akan dihasilkan. Mas Ariev saja butuh waktu bertahun-tahun untuk menghasilkan konten cerita perjalanan yang bagus dan bermanfaat untuk pembaca. Kualitas tulisan mas Ariev pada tahun 2012 tidak sama dengan kualitas tulisannya tahun ini. Tentunya tulisan mas Ariev jauh lebih bagus sekarang karena beliau konsisten menghasilkan tulisan perjalanan. Oh ya, ga semua perjalanan mas Ariev itu disponsori loh. Mas Ariev menjelaskan terkadang dia harus mengorbankan uang dan cuti kantor untuk bisa tetap traveling dan bercerita di blognya. 

Mau tau ga rahasia menulis mas Ariev di backpackstory.me? Saya rangkum sedikit ya: 

👍Tulisan berbentuk deskriptif. 

👍Panjang tulisan lebih dari 1000 kata. 

👍Menyelipkan humor dan komedi khas backpackstory.me. 

Sesi pertama diakhiri pukul 12.30 karena antusiasme peserta hiip Academy #1. Para peserta aktif bertanya kepada mas Ariev, termasuk saya, si introvert akut :) Lalu, peserta diizinkan untuk makan siang. Saya bersama mbak Sandrine mencari tempat makan siang di luar ruangan karena AC ruangan yang terlalu dingin. Di sela-sela waktu makan kami, dua orang yang juga menjadi peserta hiip Academy #1 menghampiri kami untuk makan bersama. Oh ya, namanya mbak Ghina dan mbak Lucky. Kami pun berkenalan dan saling bertukar cerita serta saling follow di instagram (lumayan nambah followers!). Saya paling senang ikut acara seperti ini. Selain followers instagram saya bertambah, pertemanan saya bertambah, ilmu blogging saya pun menjadi semakin banyak. 

Makan siang pun usai. Kami kembali ke ruangan. Masih ada 30 menit sebelum acara dimulai. Saya, mbak Sandrine, mbak Ghina, dan mbak Lucky berfoto dengan mas Ariev dan mengobrol santai dengan beliau setelahnya. 

Sesi kedua dimulai tepat pukul 13.30. Pembicara sesi ini adalah mbak Sitta Karina, seorang penulis senior Indonesia yang punya blog juga tentunya. Setelah belajar membuat konten yang bagus, tentunya kita ingin menghasilkan uang dari blog itu kan? Nah, mbak Sitta memberikan tips bagaimana kita sebagai seorang blogger menentukan rate card atau harga dari konten yang kita hasilkan untuk sebuah brand. Tentunya banyak hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan rate card seorang blogger. Karena saya baik hati, nih saya kasih bocorannya sedikit ya: 

👉Bersifat subjektif

👉Ukur tingkat kesulitan suatu pekerjaan 

👉Perhatikan durasi pekerjaan

👉Taksir kekuatan personal branding

👉Hitung ongkos produksi dan biaya kelancaran kerja 

👉Gunakan patokan per 1000 views 

👉Sertakan pajak 

👉Pertimbangkan added value untuk klien 

👉Prinsip “win-win solution”

Di akhir sesinya, mbak Sitta Karina memberikan tips kunci sukses untuk kita yang ingin menghasilkan uang melalui blog. Salah satunya adalah dengan menggunakan sosial media untuk ajang promosi dan alat untuk menaikkan traffic blog yang kita punya. 

Rasanya banyaaaak banget ilmu yang saya dapat dari hiip Academy #1 kali ini. Walaupun saya tidak mendapatkan doorprize di akhir acara, saya senang sekali karena dapat banyak hal yang baru (teman baru, ilmu baru, semangat baru pastinya!). 

Buat kamu yang ga sempat ikutan hiip Academy #1 kemarin, follow akun instagramnya hiip Indonesia deh. Biar kamu ga ketinggalan acara bagus seperti ini lagi. Last but not least, thank you hiip Indonesia for making this special event! Ditunggu ya hiip Academy #2 nya.

Libur Lebaran kali ini saya habiskan untuk menonton drama Korea My Secret Terius atau Terius Behind Me. Drama ini rilis di akhir tahun 2018. Saya beberapa kali melihat cuplikan lucu dari drama Terius Behind Me di Instagram dan penasaran juga untuk menontonnya. Sudah lama juga tidak melihat akting So Ji Sub Ahjussi. 

Sumber: Soompi

Terius Behind Me menceritakan seorang wanita bernama Go Ae-Rin (diperankan oleh Jung In-Sun) yang kehilangan suaminya secara mendadak. Setelah kematian suaminya, Ae-Rin terpaksa harus kembali bekerja demi menghidupi dirinya dan dua anak kembarnya yang lucu. Kim Bon (diperankan oleh So Ji-Sub), seorang pria misterius yang bertetangga dengan Ae-Rin, menawarkan diri menjadi pengasuh untuk menjaga anak kembar Ae-Rin selama Ae-Rin bekerja. Kim Bon ternyata adalah seorang agen NIS (National Intelligence Service) yang menjadi buronan NIS setelah 3 tahun lalu ia kehilangan wanita yang dicintainya dalam operasi rahasia NIS yang gagal di Polandia. Kim Bon diam-diam menjadi pengasuh untuk membantu Ae Rin mencari pembunuh suaminya, wanita yang dicintainya serta konspirasi dibalik semuanya itu.

So Ji-Sub merupakan salah satu alasan saya menonton Terius Behind Me. Sebelumnya, saya sudah pernah menonton beberapa drama yang dibintangi So Ji-Sub, diantaranya adalah The Master’s Sun dan Oh My Venus. Akting So Ji-Sub tidak pernah mengecewakan saya begitupun dengan penampilan fisiknya. Dia selalu terlihat manly, tidak seperti aktor lainnya yang terkadang terlihat sedikit feminist. 

Dalam drama Terius Behind Me, So Ji-Sub dipasangkan dengan Jung In-Sun. Saya pertama kali melihat akting Jung In-Sun dalam drama Welcome to Waikiki. Dalam drama Terius Behind Me, dia kembali memerankan karakter seorang ibu. Namun, kali ini anaknya berumur sekitar 5 tahun dan kembar. Jung In-Sung dapat memerankan karakter ibu dengan anak kembar dengan sangat baik. Dia dapat berinteraksi dengan kedua anak kecil yang berperan jadi anak kembarnya. Nama asli kedua anak tersebut adalah  Kim Gun-Woo dan Ok Ye-Rin.

Dua pemeran utama lainnya, tidak terlalu saya kenal. Mereka adalah Son Hu-Jun yang berperan sebagai Jin Yong-Tae, seorang bos perusahaan tas  dan Im Se-Mi  yang berperan sebagai Yoo Ji-Yeon, seorang agen NIS yang juga teman dekat dari Kim Bon (So Ji-Sub). 

Ga salah kalau drama Terius Behind Me mendapat banyak penghargaan di tahun 2018. Alur ceritanya ga gampang ditebak. Awalnya saya mengira Jin Yong-Tae itu nyeremin eh ternyata dia malah penakut. Siap-siap mikir dan dibuat terkejut deh dengan alur ceritanya. Dijamin kamu akan penasaran dan ingin segera menamatkan dramanya karena kamu pengen tahu sebenernya siapa sih pelaku dibalik semua kejadian-kejadian yang ada di drama ini.

Sumber: Soompi

Komedi dalam drama ini berhasil menyeimbangkan semua ketegangan yang muncul di setiap episode. Tingkah lugunya Go Ae-Rin, kelucuan anak kembarnya, dan aksi KIS (King Castle Information System), grup penghuni apartemen King Castle berhasil membuat drama ini ga selalu serius.

Untuk akting aktor dan aktrisnya ga perlu diragukan lagi deh. So Ji-Sub yang biasanya memerankan karakter pria romantis, dalam drama ini dia memiliki karakter yang sedikit berbeda. Dia berperan sebagai Kim Bon, agen NIS yang cerdas terlihat agak dingin di luar tetapi hangat di dalam. Dia jatuh hati dengan Go Ae-Rin, wanita lugu namun ternyata detail (maklum ya ibu-ibu). Romansa mereka dibungkus dengan tidak berlebihan karena fokus drama ini terletak pada konspirasi ada dibalik kematian suaminya Go Ae-Rin dan pacarnya Kim Bon. Satu lagi, tidak ada adegan ‘kissing’ sama sekali dalam drama ini. Salut sama penulisnya! Dia bisa membungkus kisah romantis seorang agen NIS dengan sangat apik!

Kalau kamu tanya kekurangan dari drama ini, sepertinya saya ga bisa jawab deh. Drama ini kereeeen banget sih! Jadi, susah mencari kekurangan dalam drama ini. 

Sekian review k-drama kali ini! Semoga dapat menjadi tontonan di akhir pekan kamu ya. Untuk temen-temen yang sudah nonton drama Terius Behind Me, adegan mana nih yang paling kamu suka? Saya sih paling suka adegan dimana Go Ae-Rin menyelamatkan Kim Bon. 

9/10

Bulan lalu saya menanyakan kepada teman-teman saya di Instagram tentang apa yang mau mereka tahu tentang pengalaman liburan saya ke Inggris di tahun 2016. Walaupun saya tidak lama berada di Inggris dan hanya mengunjungi dua kota saja; London dan Birmingham, saya banyak belajar tentang apa saja yang harus saya lakukan dan tidak saya lakukan selama di sana. So, kali ini saya mau berbagai tips tentang liburan ke Inggris terutama untuk kamu yang baru pertama kali ke London seperti saya.

Hal ini sebetulnya tidak perlu saya sesalkan lagi karena sudah berlalu. Alangkah baiknya, kamu tidak mengulangi kesalahan yang saya lakukan. Saya pernah cerita kan kalau selama perjalanan saya ke London dan Birmingham, saya tidak membuat rencana perjalanan sama sekali. Saya beruntung mengenal beberapa orang di sana dan mereka mengajak saya mengunjungi tempat yang wajib dikunjungi di Inggris.

Buat kamu yang berencana ke Inggris, jangan lupa untuk melakukan riset kecil-kecilan terlebih dahulu. Buat rencana perjalanan dan kunjungi berbagai tempat di Inggris. Di Inggris, ada banyak tempat gratis yang bisa dikunjungi! Bahkan banyak museum gratis yang bagus-bagus di London, bisa kamu kunjungi tanpa mengeluarkan uang 1 pound pun.

Sebagai turis yang ingin menghemat, inilah yang pertama kali saya lakukan setelah keluar bandara Heathrow; membeli Oyster Card. Teman yang menjemput saya di bandara membantu saya untuk membelinya. Dia punya kartu kredit sehingga lebih mudah bagi saya untuk membeli Oyster Card dan melakukan pengisian ulang supaya saya lebih mudah menggunakan Oyster Card selama beberapa hari jalan-jalan di London. Apa sih oyster card itu? Oyster card merupakan kartu untuk pembayaran transportasi yang berlaku di London dan bisa digunakan jika kamu mau menaiki London underground (tube), trains, dan bus). Untuk tarif transportasi yang berlaku di London saat ini. Kamu bisa cek https://www.londontoolkit.com/briefing/oystercard.htm. Perlu diingat Oyster Card ini hanya berlaku sebagai kartu transportasi di London dan tidak berlaku di kota lainnya. Di Birmingham, saya hampir ga pernah menggunakan transportasi umum jadi ga tahu juga bagaimana kartu transportasi di sana.

Setelah membeli Oyster Card, pastinya internet kita butuhkan selama di Inggris. Walaupun banyak tempat di London menawarkan wifi gratis, kamu tetap harus beli simcard lokal. Ini tips dari teman saya sih. Kalau kamu sering pakai wifi di tempat umum, takutnya data ponsel pintar kamu disadap.

Saya sendiri selama di Inggris hanya pakai wifi saat berada di tempat teman saya di London atau di apartemen yang saya sewa di Birmingham. Namun, saya tetap pakai simcard lokal saat bepergian di London maupun Birmingham.

Simcard lokal yang saya beli di Inggris adalah itu 3 (three), yang providernya kebetulan memang ada di Indonesia juga. Saya lupa harganya berapa tapi teman saya merekomendasikan membeli provider tersebut karena harga simcardnya dan paket komunikasi yang ditawarkan lebih murah daripada provider yang lain.

Untuk simcard lokal seperti 3 (three) bisa dibeli di minimarket atau counter 3 (three) terdekat dengan tempat menginap kamu di Inggris. Saat membeli simcard, minta tolong mas/mbak penjualnya untuk mengaktifkan nomornya di ponsel kamu beserta paket datanya ya.

Jika paket data sudah terhubung, kamu harus mengunduh citymapper. Ini merupakan aplikasi untuk informasi transportasi mirip dengan Trafi yang kita punya sekarang. Misalnya, kamu ingin menuju Leicester dari Oxford Street. Kamu bisa memasukkan alamatnya di Citymapper atau jika tahu kode posnya dapat dimasukkan juga, lalu kamu akan diberikan saran oleh Citymapper tentang jenis transportasi apakah yang cepat sampai tujuan kamu.

Citymapper tidak bisa kita gunakan untuk mengetahui transportasi di semua kota di Inggris, hanya London dan Manchester (kalau ga salah ya).

Untuk Birmingham, saya lebih sering menggunakan google maps untuk memandu saya agar tidak nyasar :)

Saya tidak ingin menjelek-jelekkan orang-orang di negara sendiri. Namun kenyataannya, orang Indonesia selalu ga sabaran dan suka menyerobot antrian. Sedangkan di Inggris, orang tertib mengantri di depan kasir, menunggu bus dan lain-lain. Jangan sekali-kali bawa kebiasaan jelek kita di negeri orang ya. Budayakan mengantri saat berada di manapun di Inggris.

Malam pertama saya tiba di London, teman saya langsung mentraktir saya makan fish and chips dekat tempat tinggalnya. Porsi fish and chipsnya besar sekali. Saya sampai menyisakannya untuk sarapan hehehe (makanannya digoreng, jadi ga basi walaupun dibiarkan semalaman). Untuk harga saya kurang tahu persis ya berapa karena saya juga ditraktir :P

Tiga ungkapan ini sering sekali diucapkan oleh orang Inggris dan otomatis saya pun mengikutinya selama di sana. Saat saya menghalangi jalan beberapa orang di eskalator (maklum saya kan turis baru), mereka mengucapkan, “Sorry, excuse me”. Di waktu lain, seorang kasir  di toko buku mengatakan, “Thank you” ketika saya selesai berbelanja. Tentunya kata-kata tersebut tidak lantas saya biarkan menguap begitu saja, saya belajar untuk membalas tiga ungkapan yang sering mereka ucapkan ini.

Kesalahan pertama yang saya buat adalah menghalangi orang yang mau mendahului di sisi kiri eskalator. Jika kamu tidak buru-buru, kamu dapat berdiri di sisi kanan eskalator. Hal ini cukup berbeda dengan etika menaiki eskalator di Indonesia. Bahkan kita di Indonesia, tidak pernah memperhatikan ini. Padahal etika eskalator ini penting loh untuk menghemat waktu orang-orang yang sedang terburu-buru ke kantor atau menghadiri pertemuan penting.

Banyak orang mengira, tempat oleh-oleh Inggris yang murah di London itu adalah di Oxford Street. Mereka ga tahu bahwa barang-barang yang dijual di sana harganya lebih murah di Camden Market.

Sebagai orang Indonesia, apalagi baru pertama kali ke Inggris, wajib banget untuk beli oleh-oleh. Harganya ga semurah di Indonesia sih, yang gantungan kunci aja harganya bisa cuma Rp. 5000-Rp. 10.000.

Oh ya, kamu juga bisa mencoba berbagai makanan di Camden Market loh dan beli tumbler Starbucks London di Starbucks Camden Town (pasti banyak yang jastip sih kalau ini).

Ini wajib banget sih kamu lakukan. Semua sudut kota di Inggris itu ‘instagrammable’ banget dan kamu harus banget mengabadikannya dengan kamera yang bagus. Jika kamu kerepotan bawa kamera bagus, pakai saja iphone. Dijamin hasil fotonya ciamik! Ga punya iphone? Panggil fotografer profesional Indonesia aja (yang ini sih pasti nguras kantong).

Jadi, kapan mau ke Inggris? :) Semoga tipsnya berguna ya untuk kamu yang berencana ke Inggris terutama kamu yang pertama kali liburan ke Inggris. Untuk teman-teman yang pernah ke Inggris, boleh loh tambahin tips liburan ke Inggris di kolom komentar.

Selama beberapa hari berada di Birmingham untuk mengikuti IATEFL Conference 2016, saya tidak mempunyai banyak waktu untuk mengunjungi objek wisata di Birmingham. Padahal ada beberapa objek wisata di sekitar ICC (tempat IATEFL Conference 2016 berlangsung) yang dapat dikunjungi dan beberapa di antaranya GRATIS! Saya agak menyesal juga sih kenapa ga buat rencana perjalanan yang detail sebelum pergi ke Birmingham.

Baca juga: Seputar IATEFL Conference

Saya hanya berhasil berkunjung ke 5 objek wisata di sela-sela kesibukan saya mengikuti tiap sesi di IATEFL Conference. Apa saja objek wisata yang saya kunjungi? Let’s check them out!

Di Depan Library of Birmingham

Tempat ini wajib banget kamu kunjungi kalau berada di Birmingham. Library of Birmingham merupakan perpustakaan umum terbesar di Eropa dan letaknya bersebelahan dengan the ICC, Birmingham (tempat diadakannya IATEFL Conference 2o16 yang saya ceritakan di postingan sebelumnya). Setiap tahun ribuan turis berkunjung ke Library of Birmingham tidak hanya untuk melihat dan membaca jutaan koleksi buku dan audio. Banyak turis termasuk saya juga berkunjung ke Secret Garden yang terletak di lantai 7 dan melihat keindahan Birmingham dari atas.

Secret Garden (Aslinya Lebih Luas dari Gambar)

Jika kamu penggemar Shakespeare, Library of Birmingham mempunyai ruangan khusus yang dinamakan Shakespeare Room untuk melihat koleksi-koleksi Shakespeare.

Dok. Pribadi

Ruang baca di Library of Birmingham ini cukup nyaman dan tenang banget. Akses untuk berpindah dari satu lantai ke lantai yang lain juga cukup mudah. Tenang banget deh baca di sini. 

Di lantai dasar Library of Birmingham ini terdapat kafe. Siapa tahu pas kamu lagi baca buku, tiba-tiba perut kamu keroncongan kan.

Dok. Pribadi

Oh ya, yang paling unik di sini adalah mesin untuk mengembalikan buku pinjaman. Jika Library of Birmingham belum buka, anggota perpustakaan bisa mengembalikan koleksi yang dipinjamnya melalui kotak mesin pengembalian (seperti mesin ATM).

Dok. Pribadi

Ketika teman saya, Mr. Greg, tahu saya akan berpergian ke Birmingham, beliau langsung menceritakan bahwa Birmingham mempunyai kanal yang sangat panjang sekali, kurang lebih seperti BKT (Banjir Kanal Timur) yang dimiliki Jakarta tapi ini versi kerennya. Konon katanya kanal di Birmingham ini lebih panjang dari pada Venice loh. Warga lokal di sini sering bersepeda, lari, atau jogging di pinggir kanal ini. Setiap pagi dan sore waktu itu saya juga berjalan kaki melewati kanal dari the ICC sampai apartemen tempat saya menginap.

Oh ya, di sepanjang kanal Birmingham terdapat banyak kapal-kapal kecil. Mereka biasanya menawarkan tur sepanjang kanal atau suasana makan di restoran dalam kapal. Harganya? Kemungkinan mahal. Saya ga sempat tanya-tanya juga sih karena ga terlalu tertarik dan ga punya banyak waktu juga (kantong saya ga tertarik maksudnya). Saya cukup menikmati makan siang di pinggir kanal saja saat conference break di salah satu restoran burger terenak di Inggris. Dan air sungai di kanal ga bau seperti kali di Jakarta ya teman-teman, jadi nyaman banget walaupun makan di pinggir kanal.

Mengunjungi Bullring merupakan hal yang menakjubkan sepanjang hidup saya. Dulu saya sempat mengajar kursus bahasa Inggris dan menggunakan buku yang latarnya di Birmingham, Inggris. Saya sampai browsing di Internet tentang Birmingham karena selama ini kota di Inggris yang saya tahu hanyalah London. Kembali lagi ke buku itu. Jadi, di dalam buku tersebut diceritakan beberapa anak remaja sedang berada di tengah pusat kota Birmingham dan menanyakan arah ke orang lewat. Ada beberapa tempat yang ditanyakan, salah satunya Bullring Shopping Centre. Saya terharu begitu menginjakkan kaki di Bullring. Rasanya seperti mimpi. 

Sesuai dengan namanya, di Bullring Shopping Centre kamu bisa berbelanja sepuasnya di sini. Saya tidak sempat masuk ke dalam Bullringnya karena saat itu hari sudah sore dan saya tidak berani pulang ke apartemen ketika hari sudah terlalu gelap. Saya hanya jalan-jalan di luar Bullring saja dan tidak lupa memotret ikon Bullring ini.

Dok. Pribadi

Tidak jauh dari the ICC, kamu akan menemukan Victoria Square. Di sini terdapat 2 bangunan pemerintahan kota Birmingham, yaitu Council House dan Town Hall. Arsitektur bangunannya seperti di film 90an. Waktu saya melewati dua gedung ini sedang dilakukan renovasi, jadi fotonya kurang maksimal.

Victoria Square ini bisa dibilang seperti alun-alun kota Birmingham. Kamu jalan-jalan santai di sini. Berfoto di depan patung Queen Victoria yang terletak di tengah Victoria Square. Tidak jauh dari sini juga terdapat Birmingham Museum Art and Gallery. Jika kamu suka mengunjungi tempat bersejarah, sediakan waktu untuk berkunjung ke museum ini. Letaknya di tengah pusat kota Birmingham dan mempunyai berbagai macam koleksi seni dan koleksi bersejarah lainnya seperti sejarah alam, arkeologi, etnografi, sejarah lokal dan sejarah industri. Sayang sekali, saya tidak sempat masuk karena museumnya sudah tutup. Tapi teman saya yang sempat ‘bolos’ mengikuti IATEFL Conference mengatakan bahwa Birmingham Museum Art and Gallery ini harus banget dikunjungi terutama untuk kamu pecinta seni. Biaya masuknya gratis kok jadi ga perlu keluar uang untuk bisa berkunjung ke museum ini. 

Chinatown ternyata tidak hanya di London saja loh, di Birmingham juga ada. Jadi, sebetulnya saya jalan-jalan di Chinatown ini karena saya kangen banget makan makanan Asia. Salah satu teman saya (berkenalan di IATEFL Conference) yang kebetulan orang Indonesia, menemani saya untuk makan di salah satu restoran Chinese di Birmingham. 

Chinatown di Birmingham luasnya tidak sebesar di London. Sama seperti Chinatown di London, di sini terdapat supermarket ala Tiongkok dan juga restorannya. Restoran Jepang juga ada loh. 

Banyak banget objek wisata terkenal lainnya di Birmingham yang belum sempat saya kunjungi seperti Stratford-upon-Avon (tempat kelahiran Shakespeare), Cadbury World, Thinktank Museum, National Sea Life Centre, Edgbaston Cricket Ground dan tempat-tempat yang lain.

Tiap hari ngelewatin tapi ga sempet masuk :(

Mudah-mudahan saya bisa kembali lagi ke Birmingham dan lebih banyak menjelajahi kota Birmingham. Doakan saya banyak rejeki ya teman-teman. 

Dari kelima tempat di atas, menurut kamu kira-kira yang mana nih objek wisata di Birmingham yang paling menarik?