Sutradara: Shin Won-Ho

Penulis: Lee Woo-Jung

Stasiun TV: tvN (Netfllix)

Jumlah Episode: 12

Tanggal Rilis: 17 Juni - 16 September 2021

Genre: Drama, Komedi Romantis, Drama Medis, Penggalan Kehidupan

Sumber: hancinema.net

Setelah penantian panjang, Hospital Playlist kembali menyapa penonton di Netflix tanggal 17 Juni 2021. Salah satu penonton setianya adalah saya. Saya menantikan kelanjutan dari berbagai peristiwa yang terjadi di musim pertama, seperti hubungan Ikjun dan Song-hwa, Jeong-Won dan Gyeol, Seokhyong dan Chu Min-Ha, Jun Wan dan Iksun.  Oh saya juga kangen lihat dokter residen, magang dan dua mahasiswa kedokteran yang menggemaskan.

Sinopsis

Sumber: V live

Musim kedua dibuka dengan kelanjutan cerita cinta lima orang dokter Yulje. Namun, tidak semua cerita cinta mereka berjalan mulus begitu juga dengan pekerjaan mereka. Di musim ini, kelima dokter akan kembali bertemu dan interaksi dengan berbagai macam pasien.

Karakter

Karakter utama musim kedua masih sama, yaitu Jeon Mi-Do (Chae Song-Hwa), Cho Jung-Seok (Lee Ik-Jun), Kim Dae-myung (Yang Seok-Hyeong), Jung Kyoung-Ho (Kim Jun-Wan), dan Yoo Yeon-Seok (Ahn Jeong-Won). Lima karakter itu semakin bertumbuh dewasa di musim yang baru. 

Sumber: tvN

Ada beberapa karakter pendukung di musim pertama yang tidak muncul lagi, seperti Chi Seong (Ahn Chi-Yong). Dalam drama Hospital Playlist 2, dia diceritakan pindah ke rumah sakit cabang. Namun, banyak juga karakter lama kembali muncul dan naik tingkat, contohnya Jang Ho-Do di season 1 yang tadinya mahasiswa kedokteran berubah status jadi dokter magang (intern). 

Sumber: tvN

Hospital Playlist 2 semakin berwarna dengan kedatangan karakter baru dan kameo yang ga kaleng-kaleng. Sebut saja salah duanya; Lee Kyu-Hyung (pemeran  Yoo Han-Yang dalam Prison Playbook) dan Kim Joon-Han (pemeran Ahn Chi-Yong di Hospital Playlist Season 1). Dan kameo yang paling bikin heboh adalah kedatangan Na PD yang berperan jadi bapaknya Mone (temen deket Uju). Sayang penampakan mukanya Mone ga keliatan sampai musim kedua.

Review

Stay Cool Like Lee Ik-Jun 😁

Dari awal episode musim kedua, saya sudah menetapkan hati untuk ga punya ekspektasi. Kapok rasanya gara-gara Reply 1988. Saya berharap si A jadian sama si C, eh malah sama orang lain. Ya sekalian aja ga punya harapan apa-apa daripada kecewa. Saya mau menikmati jalan ceritanya aja karena sudah pasti keren.

Begitu tiba penayangan episode 1 di Netflix, saya terus-terusan refresh halaman Hospital Playlist 2 (Siapa yang sama kaya saya?) Ga sabar rasanya tuh mau ketemu 99s sama penghuni rumah sakit yang lain.

Tiap kamis jadi hari keramat buat saya. Pokoknya ga boleh diganggu tiap hari itu karena waktunya saya ketemu 99s. Sampai akhirnya harus berpisah juga bulan lalu. 

99s Band

Buat saya episode 1-12 seperti ga ada cacat cela sih. Ibarat personil Blackpink. Udah cakep, proporsional, plus pinter pula. Saya suka gimana tiap episodenya mengaduk emosi saya. Di awal penulis ngasih kebahagian, trus dikasih scene yang bikin berurai air mata :(  Hebat banget sih penulis skripnya ditambah lagi campur tangan Shin Won-Ho PD. Set syutingnya juga sama seperti musim sebelumnya, bener-bener real. Produksi dramanya niat banget sih. Hal ini bikin interaksi antar karakter makin top. Belom lagi OST tiap episode yang bagus-bagus banget. Walaupun remake dari lagu lawas, pas dibawain lagi tuh jadi beda banget. Saya bingung kalau ditanya paling suka OST episode berapa. Belum lagi semua 99s nyanyi OST dan ada Twice! 

Untuk jalan cerita, saya suka sih drama yang konfliknya ga terlalu bikin naik darah. Rasanya apa yang dialami tiap karakter tuh lekat banget dengan kehidupan sehari-hari kita. Saya ngerti banget saat ada seorang anak yang mengantarkan orang tuanya berobat dan tiba-tiba dokter bilang harus operasi. Rasanya sebagai anak ga tega gitu liat orang tua yang sudah ga muda lagi, harus bolak balik ke rumah sakit untuk pemeriksaan. 

Penyelesaian tiap konflik juga sangat masuk akal dan ga bisa ditebak penonton. Saya juga suka bagaimana semua karakter mengalami pendewasaan setelah mengalami konflik. Kita juga harusnya kan gitu ya. Makin banyak masalah, ya kudu dewasa bukannya kek anak-anak lagi.

Duh rasanya banyak banget deh pelajaran hidup yang bisa diambil dari Hospital Playlist Season 2 ini. Postingan selanjutnya saya mau nulis ini deh ;)

Aku ketika lihat adegan manis di Hospital Playlist 2 😆

Banyak orang yang menuntut PD-nim bikin season 3. Kalau saya mah puas sampe season 2 juga. Semua konflik di season 1 rasanya selesai dengan cara yang beda-beda. Overall, happy ending lah buat semua 99s. Maap spoiler dikit.

Buat yang belum nonton Hospital Playlist Season 2. Siapin tissue yak di depan kalian. Ada aja deh adegan yang bikin sedih di tiap episode. 

Temen-temen yang udah nonton gimana nih? Suka sama endingnya ga? :p Atau malah ngarep ada season 3?

Thank you to all Hospital Playlist team!

Sutradara: Park Sun-Ho, Ham Joon-Ho

Penulis: Seo Sook-Hyang

Stasiun TV: SBS

Jumlah Episode: 38

Tanggal Rilis: 7 Mei 2018

Sinopsis

Seo Poong (Lee Joon -Ho), seorang koki yang bekerja di sebuah restoran Chinese hotel bintang lima. Poong terlihat menonjol daripada kepala koki karena teknik memasaknya berbeda dengan koki restoran Chinese pada umumnya. Suatu hari, CEO hotel bekerja sama dengan kepala koki untuk menyingkirkan Poong dari hotel. Poong yang seharusnya mendapatkan promosi jabatan di restoran hotel malah dipindah tugaskan. Tidak hanya itu. Pernikahan Poong dengan Seok Dal-Hee (Cha Joo-Yoong) juga hancur dalam waktu singkat karena Dal-Hee ternyata selingkuh dengan CEO hotel tempat Poong bekerja. Poong berjanji kepada dirinya sendiri untuk balas dendam dan memutuskan berhenti menjadi koki di restoran hotel. Saat dia keluar dari hotel, dia melihat restoran Chinese persis di seberang hotel. Di atas restoran itu dia juga melihat ada perusahaan peminjaman uang. Dia pun mendatangi tempat itu. Dia meminjam uang dari Doo Chil-Seong (Jang Hyuk), pemilik restoran sekaligus peminjam uang. Poong mengambil alih restoran Chil-Seong dengan modal seadanya. Dia bertekad membuat restoran itu besar dan merebut pelanggan restoran hotel.

Sementara itu, Dan Sae-Woo (Jung Ryeo-Won), seorang wanita muda dan kaya. Tiba-tiba harus kehilangan kenyamanan hidupnya karena sang ayah ditangkap polisi di hari pernikahan Sae-Woo. Pernikahannya pun dibatalkan dan calon suami Sae-Woo kabur ke luar negeri. Sae-Woo tidak sengaja bertemu dengan Doo Chil-Seong dan Seo Poong. Chil-Seong membantu finansial Sae-Woo dan membantunya bekerja di restoran yang baru dibuka oleh Seo Poong. Dari sinilah cerita cinta segitiga yang unik itu dimulai. 

Baca juga: Review K-drama: So, I Married My Anti Fan

Karakter 

Lee Joon-Ho (Seo Poong)

Kemana aja saya selama ini. Ternyata selain Taecyeon dan Chansung, Lee Joon-Ho sudah merambah ke dunia akting juga. Peran Joon-Ho menurut saya agak susah juga, jadi koki restoran Chinese. Sudah begitu, karakternya Joon-Ho dalam Wok of Love rasanya bikin penonton kasian sama Joon-Ho. Dia dipecat oleh atasan ditambah lagi ditinggal kekasih saat lagi sayang-sayangnya.

Jung Ryeo-Won (Dan Sae-Woo)

Ryeo-Won berperan menjadi Sae-Wo, wanita muda yang mendadak jatuh miskin karena bapaknya terkena dugaan korupsi. Saat lagi putus asa, Sae-Wo bertemu dengan Seo-Pun yang kurang lebih memiliki nasib sama dengannya. Tidak sengaja Sae-Woo juga mendapatkan pertolongan dari Doo Chil-Seong yang jatuh cinta padanya. 

Jang Hyuk (Doo Chil-Seong)

Dalam Wok of Love, Jang Hyuk berperan menjadi second lead male. Padahal dia kan aktor senior ya. Kok bisa-bisanya mau gitu. Tapi aktingnya mah tetep kece dan menghibur seperti biasa. Dia memerankan tokoh rentenir yang dulunya preman. Dia udah ga jadi preman lagi tapi meminjamkan uang kepada orang yang membutuhkan dengan bunga rendah. Dia juga membuka juga sebuah restoran Chinese dan mempekerjakan anak buahnya (mantan preman). Namun, restoran itu sepi pengunjung. Anak buah Chil-Seong ga punya kemampuan masak yang mumpuni. Pantes aja ga ada yang mau makan di situ.

Banyak karakter lain dan memegang peranan penting dalam jalan cerita drama Wok of Love, seperti anak buah Chil-Seong, orang tua Sae-Woo, pegawai restoran hotel, dan pegawai di restoran Chinese miliki Chil-Seong. Oh ga lupa ibu penjual permen karet yang suka beredar di sekeliling tokoh utama.

Review 

Awal mula saya menonton drama Wok of Love karena saya pengen lihat drama dengan latar yang berbeda. Belakangan saya sering nonton drama yang latarnya kalau ga rumah sakit ya pengadilan. Saya lagi suka masak juga belakangan. Jadi, sekalian belajar lah lewat drama Korea 😎

Jumlah episode Wok of Love agak nanggung ya. Biasanya kan 40 episode ya dan setiap episode tayang selama 35 menit. Eh ini cuma ada 38 episode. Hal ini membuat penyelesaian beberapa konflik seperti ‘gantung’. Contohnya, mantan istrinya Seo Poong kemana setelah selingkuh dengan CEO hotel dan gimana kelanjutan dokter hewan yang beberapa kali ga sengaja ketemu Chil-Seong. Masa sampai akhir ga ada kejelasan sih :( Kasian kan Chil-Seong. Kek digantungin aja gitu sama mantan. Setelah saya cari tahu tentang jumlah episode Wok of Love, ternyata 2 episode memang sengaja dipotong saat itu karena tayangan piala dunia dan pemilu di Korea. 

Walaupun episodenya nanggung, saya tetap bisa menikmati ceritanya kok. Pengembangan tiap karakter di Wok of Love dapet banget. Dari mulai Sae-Woo, anak orang kaya yang ga bisa masak sama sekali. Berkat kegigihannya Sae-Woo bisa bekerja di dapur restoran dan ngerti yang namanya susah kerja. Begitu pun dengan Seo Poong, dulunya lemah dan gampang ditindas. Dia belajar untuk kuat dan lebih bijak menghadapi rivalnya. Yang paling saya suka sih Chil-Seong ya. Sekalipun dia mantan preman, dia ga memanfaatkan anak buahnya untuk kepentingan pribadi. Malah dia membantu anak buahnya untuk mengembangkan kemampuan mereka dan mempunyai pekerjaan yang halal.

Rasanya Jang-Hyuk menjadi penyelamat untuk drama Wok of Love. Aktingnya dia menghibur banget sih jadi Chil-Seong. Pas gitu. Ga lebay seperti karakter Jang-Hyuk dalam drama You are My Destiny. Chemistry Jang-Hyuk dengan Jung Ryeo-Won dan Lee Jun-Ho dapet banget. Jang-Hyuk bisa membawakan sosok “Hyung” untuk Jun-Ho dan “Ahjussi” buat Jung Ryeo-Won. Tiga sekawan ini klop banget deh onscreen. Jadi ga keliatan mana senior dan junior. 

Selain Jang-Hyuk, saya juga suka akting Ryeo-Won dan Joon-Ho. Ryeo-Won bisa membawakan karakter anak orang kaya dengan menunjukkan kepemilikan sebuah kuda. Setau saya harga 1 kuda itu mahal banget. Itu yang membuat Sae-Woo aga rela mau jual kuda kesayangannya. Di sisi lain, akting Joon-Ho jadi koki muda itu meyakinkan banget. Ekspresi dia saat masak membuat saya kagum tiap kali dia masak. Ketika beradu akting dengan Ryeo-Won, Joon-Ho juga ga keliatan canggung, apalagi pas adegan kisseu. Ga keliatan perbedaan umur 9 tahun di antara mereka. 

Lewat cerita yang disajikan di Wok of Love, saya juga mendapatkan pelajaran tentang teknik memasak. Contohnya, cara mengiris bawang bombay (ini penting loh). Teknik mengiris bawang ternyata ga sama untuk semua masakan, terutama masakan Chinese. Dan kunci utama lezatnya masakan Chinese itu terletak di wajan, minyak, dan api. Lihat deh pasti kebanyakan masakan Chinese berminyak kan? Buat kamu yang doyan masak-masak, coba deh nonton Wok of Love. Dijamin pengetahuan memasak kamu bertambah.

Dari sisi sinematografi, saya ga melihat efek yang spesial dalam Wok of Love. Berasa liat Chef Arnold masak di tipi aja. Yang bikin annoying di Wok of Love itu kuda yang dibuat seolah-olah bisa bicara seperti manusia. Harusnya bisa lebih baik sih penggarapan visual dan audionya kalau memang mau melibatkan si kuda.

Sejauh ini, Wok of Love masih okelah buat kamu yang mau nonton drama masak-masakan ditambah bumbu percintaan. Ga perlu banyak mikir dan dijamin buat laper dan nyatet tips masak di dalamnya. Saran saya, jangan nonton drama ini sebelum tidur ya. Bisa-bisa kebawa mimpi 😁

Siapa yang pernah nonton Wok of Love? Kira-kira makanan Chinese apa nih yang mau kalian coba? 😄 Kalau saya sih penasaran sama rasanya tangsuyuk.

7/10

Ga kerasa sudah hampir 1,5 tahun saya kerja dari rumah. Di tengah kebosanan selama di rumah aja, saya menemukan rutinitas baru, yaitu merawat kulit. Walaupun bekerja dari rumah, kita harus tetap merawat kulit agar terlihat bercahaya saat ada pertemuan online. Saya memilih rangkaian produk Scarlett Whitening Body Care untuk perawatan kulit setiap hari. Alasannya? Kemasan produk Scarlett Whitening bisa dipakai lagi atau didaur ulang, brand lokal, dan harga pas di kantong (ini penting).

Produk Body Care Scarlett Whitening

Saya sudah lebih 2 minggu ini memakai rangkaian produk body care Scarlett Whitening. Produk yang saya pakai ada 3, yaitu Body Scrub, Shower Scrub, dan Body Lotion. Saya mau cerita sedikit pengalaman saya memakai produk Scarlett Whitening Body Care. 

Body Scrub Romansa

Tampak Atas

Scarlett Body Scrub memiliki dua varian, yaitu Romansa dan Pomegrante. Saya pakai Body Scrub varian Romansa. Saya ngga pakai Body Scrub ini tiap hari, cukup 2 kali seminggu saja. Kulit badan bisa iritasi pakai scrub setiap hari.

Kemasan

Tampak Samping

Not Tested on Animals dan Halal

Stiker Hologram Scarlett

Lapisan yang Menutupi Isi Body Scrub

Kemasan body scrub dalam wadah plastik bulat. Di sekeliling wadah bulat ditempel stiker yang bertuliskan nama produk, ingredients scrub, cara pemakaian body scrub, dan stiker hologram untuk cek keaslian produk. Tutup  kemasannya paling gemas sih. Stiker di tutup kemasannya berbunga-bunga. Belum buka tutup kemasan aja udah kebayang wanginya akan seperti apa. Buka tutup kemasannya mudah banget, tinggal diputar saja. Begitu dibuka, lapisan foil menutupi isi body scrub. Jadi ga perlu khawatir isinya terkontaminasi. Dijamin higienis!

Tekstur 

Tekstur Body Scrub

Buliran scrub halus banget dan nggak bikin sakit saat diaplikasikan ke badan. Warna bulir scrubnya putih dan ga terlalu cair. Wanginya manis seperti bunga dan ga menyengat. Suka banget deh! 

Pemakaian

Ambil bulir scrub secukupnya. Lalu oleskan ke seluruh tubuh. Saya biasanya mulai dari leher sampai ke kaki. Biarkan kering selama 2-3 menit. Langkah terakhir, supaya lebih maksimal proses eksfoliasinya, saya biasa pakai penggosok kulit yang bisa dipakai ulang untuk menggosok scrub. Selesai digosok, bilas deh dengan air. Begitu bilasan selesai, kulit saya terasa halus banget. Semua kotoran-kotoran duniawi terangkat secara maksimal. 

Brightening Shower Scrub Pomegrante

Seharian kerja di rumah pasti capek kan. Biasanya saya langsung tuh tutup laptop, ambil handuk, dan mandi pakai Scarlett Shower Scrub.  Saya punya yang varian Pomegrante. Sesuai dengan namanya, wanginya manis seperti buah Pomegrante  Selesai mandi, badan jadi bersih dan segar. Rasanya beban kerjaan langsung terbuang begitu keluar dari kamar mandi. 

Kemasan

Botol Flip Flop

Kemasan shower scrub dalam bentuk botol yang flip flop jadi ga mudah bocor. Botolnya transparan gitu jadi kelihatan warna sabun di dalamnya. Ukuran botolnya 300 ml dan masih oke kalau mau bawa saat berpergian. Di bagian leher botolnya terdapat emboss tulisan SCARLETT pertanda keaslian produk. Selain itu, pastikan juga ada stiker hologram di bagian belakang botolnya. Salut sama tim Scarlett verifikasi keaslian produknya sampai 2 langkah gitu.

Tekstur

Saat botol flip flop shower scrub dibuka, buliran scrub yang teksturnya sedikit cair dan berwarna ungu mulai keluar. Bulir scrubnya yang halus dapat memaksimalkan saat membersihkan tubuh. Scrubnya ga terasa sakit saat diaplikasikan ke badan.

Pemakaian

Saya pakai shower scrub ini setiap mandi. Keluarkan sedikit shower scrub dari botol flip flop, lalu aplikasikan ke seluruh tubuh seperti mandi pakai sabun biasa aja. Kalau mau busa yang banyak, saya biasa taruh sedikit sabun di penggosok kulit. Beberapa minggu setelah pemakaian yang rutin, kulit tubuh saya jadi lebih cerah dan makin terjaga kelembabannya terutama di musim pancaroba sekarang ini.

Body Lotion Jolly

Saya tuh ga terlalu sering pakai body lotion di rumah. Emang dasar anaknya cuek dan males aja. Berhubung body care itu sepaket dengan body lotion, saya coba juga pakai Scarlett Fragrance Brightening Body Lotion. Body lotion ini merupakan produk andalan dari Scarlett. Saya penasaran juga dan buru-buru unboxing. Pertama kali buka tutup botol body lotion, saya langsung mencium wanginya yang mirip banget Yves Saint Laurent Black Opium Eau De Parfume. Saya selalu pakai body lotion Scarlett sehabis mandi atau di sela-sela waktu bekerja dari rumah. Wangi body lotion Scarlett ini awet banget dan bikin mood saya bagus. 

Kemasan

Safety Lock

Saya paling suka kemasan botol pump Scarlett Fragrance Brightening Body Lotion yang menjadi pembeda dari produk body care yang lainnya. Ada 2 safety lock di botol body lotion. Ga perlu takut meleber kalau misalnya suatu saat saya mau bawa ke kantor. 

Tekstur

Tekstur Body Lotion

Tekstur body lotion cair, mudah meresap dan ga lengket di kulit. Kulit saya terjaga banget kelembapannya selama seharian kerja. Saya jadi ga pernah skip pemakaian body lotion setiap hari sejak ketemu Scarlett.

Pemakaian

Before

After

Kulit saya kan memang putih ya tapi kusam dan kasar gitu. Begitu saya rutin pakai Scarlett Fragrance Brightening Body Lotion, kulit saya terutama di bagian tangan jadi lebih cerah dan terasa halus. Tips dari saya, harus konsisten pakai body lotion supaya terlihat hasilnya. Biasakan juga pakai body lotion segera sesudah mandi. Kulit kita masih dalam keadaan lembab dan menyerap body lotion dengan sangat baik. Kulit terjaga deh sepanjang hari.

Kandungan Produk Scarlett Body Care

Semua produk Scarlett yang saya pakai di atas mengandung GLUTATHIONE, Vitamin E, NIACINAMIDE dan KOJIC ACID. Semua bahan itu berguna untuk mencerahkan, melembabkan, dan menutrisi kulit. Mencerahkan loh ya bukan memutihkan. Tidak lupa produk Scarlett sudah terdaftar di BPOM loh ya. Saya sudah cek di website BPOM. Yang paling penting produk Scarlett ini not tested on animals, artinya tidak menjadikan hewan sebagai subjek percobaan untuk produk body care yang saya pakai. 

Keaslian Produk

Produk Scarlett Body Care memang sedang laris banget di Indonesia. Nah, biasanya suatu produk laris tuh ada aja oknum yang suka memalsukan. Biar ga kena tipu. Kamu bisa beli langsung produknya di website Scarlett atau reseller resmi Scarlett. Untuk cek keaslian produk, Scarlett menyediakan jalannya. Lihat stiker hologram yang ada di kemasan produk yang kalian beli, cek di website Scarlett dengan memasukkan kode yang tertera di situ. Ini contoh produk yang saya cek di website Scarlett.

Hasil Verifikasi Produk Scarlett

Pembelian

Saya paling concern banget masalah bungkus belanja online. Berhubung tekstur produk body care cair saya mentolerir pemakaian bubble wrap. Semua produk dibaluti oleh bubble wrap agar produk tidak rusak dan bocor saat sampai di rumah. Semua produk lalu ditaruh di dalam box yang nantinya bisa dipakai lagi untuk mengirim barang atau jadi tempat penyimpanan. Begitupun dengan bubble wrap, kalian bisa pakai ulang dan setor ke bank sampah atau perusahaan daur ulang. 

Harga produk body care Scarlett menurut saya terjangkau sebesar Rp75.000 untuk satu produk. Kalau kamu mau dapet box exclusive + free gift bisa beli harga paket hemat yang terdiri dari 5 item. Harganya  Rp. 300.000 aja. Lebih hemat lagi kan ketimbang beli satuan.

 

Siapa tahu ada temen-temen yang mau beli produk Scarlett Body Care yang saya pakai selama WFH, bisa di order melalui: 

Whatsapp (0877-0035-3000)

Line (@scarlett_whitening)

DM instagram @scarlett_whitening

Shopee (Scarlett_whitening) 

Pilih salah satu aja dari 4 opsi di atas. Kalau saya sih paling seneng beli lewat Shopee, kadang suka ada promo gratis ongkir hehehe.

Ada temen-temen yang sudah pakai produk body care Scarlett? Coba ceritakan juga dong pengalaman kalian. Ga usah malu-malu. Tulis di kolom komentar ya... 

 (그래서 나는 안티팬과 결혼했다)

Sutradara: Kang Cheol-Woo

Penulis: Kim Eun-Jung (novel), Nam Ji-Yeon

Stasiun TV: Naver TV, iQIYI, Viki

Jumlah Episode: 16

Tanggal Rilis: April 30, 2021

Sinopsis

Drama komedi romantis yang menceritakan seorang penyanyi berbakat dan terkenal bernama Who-Joon. Saat dia menghadiri pembukaan klub Jae Joon (JJ), teman lama Who-joon, dia tidak sengaja bertemu dengan reporter majalah wanita bernama Lee Geun-Young. Pertemuan itu membuat Geun-Young membenci Who-joon yang dikenal publik memiliki reputasi yang baik. Sampai akhirnya Geun-Young dikenal dengan Anti-Fan Who-Joon dan ‘menikah’ dengan Who-Joon dalam sebuah program reality show “So, I Married My Anti-Fan.” Dari sinilah, kisah Who-joon dan Anti-Fan, Geun-Young berawal.

Karakter

Choi Tae-Joon (Who-Joon)

Berperan sebagai Who-Joon, seorang idol yang sedang berada di puncak karir. Dia hidup terpisah dari ibunya demi mengejar mimpi menjadi seorang penyanyi. Dibalik kesuksesannya, dia memiliki banyak rahasia yang tidak diketahui publik.

Sooyoung (Lee Geun-Young)

Baru kali ini saya melihat akting Sooyoung dalam drama 16 episode. Dia berperan menjadi seorang reporter sebuah majalah wanita. Di kantor dia mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari bos dan para seniornya. Sampai suatu hari, bos Sooyoung memecatnya setelah insiden yang melibatkan dirinya dan Who-Joon.

Chansung (Jae Joon)

Salah satu pentolan 2PM ini berperan menjadi Jae Joon (JJ), seorang CEO Agensi Hiburan. JJ dulunya rookie yang hampir debut bersama Who-Joon dan Oh In-Hyung. Hubungan mereka menjadi renggang karena Who-joon debut duluan dan menjadi terkenal. JJ merasa dikhianati oleh Who-Joon.

Han Ji-An (Oh In-Hyung)

Rasanya baru ini saya melihat akting Han Ji-An. Dalam drama So, I Married My Anti-Fan Han-Jian berperan sebagai Oh In-Hyung, seorang rookie yang berjuang mati-matian untuk terkenal. Dia tergabung dalam agensi yang didirikan oleh Jae Joon dan sekaligus pacaran dengannya. Namun hubungan In-Hyung dan JJ ga pernah berjalan mulus. Hal ini membuat In-Hyung depresi dan bahkan sempat melakukan percobaan bunuh diri.

Review 

So, I Married My Anti-Fan sebetulnya sudah rampung diproduksi di tahun 2018. Drama ini hampir gagal tayang karena belum menemukan stasiun televisi yang mau menayangkan. Beruntung tim produksi akhirnya deal dengan Naver TV. Drama So, I Married My Anti-Fan juga tayang di IQIYi loh. 

Alur cerita So, I Married My Anti-Fan kurang lebih mirip dengan Novel dan Webtoon yang sudah terlebih dulu terbit. Sebagai penonton, kita bisa menebak bagaimana akhir hubungan Who-Joon dan Geun-Young. Namun, kita juga ingin benar-benar melihat ceritanya sampai akhir. Itulah yang saya rasakan saat membaca Novel dan Webtoonnya. Meskipun penulis drama membuat beberapa adegan yang berbeda dengan Novel dan Webtoon, sayangnya hal itu ga membuat saya untuk segera menyelesaikan drama ini sampai akhir. 

Untuk akting pemeran utama terutama Cho Tae-Joon dalam drama So, I Married My Anti-Fan kurang oke menurut saya. Who-Joon itu kan cowok yang kaku, dingin, dan agak kasar ya kalau ngomong sama orang (selain fansnya). Cho Tae-Joon ga membawakan karakter itu dalam aktingnya di drama ini. Untung ketutup sama kegantengannya. Berbeda dengan Choi Tae-Joon, akting Sooyoung jauh lebih baik. Dia bisa membawakan karakter Geun-Young, seorang reporter yang tidak mudah menyerah, kuat, dan juga pekerja keras. Tidak ketinggalan akting Chansung yang memerankan Jae Joon. Dia bisa membawakan karakter JJ yang cemburuan dan diabaikan. Chemistry Chansung dengan Han Ji-An juga kuat walaupun harus berantem terus setiap kali ketemu. Akting Han Ji-An juga lumayan menurut saya meskipun belum banyak drama yang ia bintangi. Karakter Oh-In Hyung menjadi sangat hidup. Sedih deh tiap kali lihat karakter In-Hyung. Selain akting empat karakter utama yang saya sebutkan, ada juga karakter lain yang aktingnya menjadi pemanis untuk drama So, I Married My Anti-Fan. Beberapa aktornya juga pernah saya lihat aktingnya di drama Something about 1%, seperti Kim Sun-Hyuk (Manager Who-Joon), Kim Hyung Min (Roy/Mantan Pacar Lee Geun-Young), dan Lim Do-Yoon (Penulis No). 

Selain alur dan akting pemain utama dalam drama So, I Married My Anti-Fan, beberapa detail adegan membuat saya ga bersemangat untuk menonton. Salah satu yang paling saya ingat saat Who-Joon marah lalu mengepalkan tangan dan meninju cermin tapi tangannya ga berdarah. Lalu di adegan lain, Who-Joon nonjok tembok tangannya malah diperlihatkan berdarah. Ada juga adegan saat Lee Geun-Young ga sengaja menjatuhkan ponselnya. Layar ponsel seketika retak semua. Hmm, perasaan saya sering jatuhin ponsel ga pernah deh langsung retak selayar-layarnya. Oh ada lagi. Saat Oh In-Hyung di rumah sakit, riasannya ga kaya orang sakit. Make up nya malah cetar banget. Beda banget saat nonton Hospital Playlist. Riasan semua pasiennya kelihatan banget natural seperti orang sakit. Yang paling kelihatan pas episode 1 sih. Lee Geun-Young kan lempar sepatu haknya ke Who-Joon tapi Kepala nya Who-Joon baik-baik aja. Gemes lihat produksi drama ini. Berasa nonton sinetron Indonesia aja. Banyak detail yang kurang diperhatikan. Ya, walaupun secara kualitas gambar dan set drama nya masih lebih bagus drama So, I Married My Anti-Fan sih. Sebagai fans webtoon So, I Married My Anti-Fan, saya agak kecewa sih nonton dramanya. 

Baca juga: Review K-drama: Hospital Playlist (Season 1)

Buat saya drama ini masih banyak kekurangan di sana-sini. Pemilihan aktornya kurang pas. Banyakdetail yang kurang diperhatikan dan bikin kualitas drama ini terlihat seperti sinetron. Masih banyak drama romantis komedi yang lebih bagus dari ini. Mending baca novel atau Webtoon nya aja, lebih seruuuuu. Tapi kalau kalian punya waktu kosong, saya ga larang kalian untuk nonton juga sih. Ga dosa kok. Lumayan lah hiburan lihat yang Cho Tae-Joon selama PPKM darurat ini biar ga stress. Kalian juga bisa dapat pengetahuan baru bagaimana cara kerja industri hiburan di Korea lewat drama ini.

Buat yang sudah nonton drama So, I Married My Anti-Fan, gimana nih menurut kalian? Lebih suka drama atau webtoonnya? Coba tulis komentar kalian di bawah ya. 

7/10